free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Gurami Terpuruk, Pembudidaya di Tulungagung Tak Berdaya

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

19 - May - 2024, 03:08

Placeholder
Budidaya gurami yang menjadi salah satu komoditas andalan di Tulungagung. (Foto : Anang Basso / Tulungagung Times)

JATIMTIMES - Pembudidaya ikan tawar jenis gurami di Tulungagung makin terpuruk. Hal ini terjadi karena harga komoditas kelas mewah di restoran itu dihargai murah selama lebih dari setahun belakangan.

Anwar (43), salah satu pembudidaya ikan gurami di wilayah Kecamatan Sumbergempol, mengatakan, dalam setahun lebih harga ikan gurami mengalami harga stagnan di angka 23 ribu rupiah per kilogram untuk timbang kering.

Baca Juga : Residivis Aniaya Penjaga Konter HP dan Rampok Uang

Sementara, untuk timbang basah harga gurami hanya mencapai angka 26 ribu rupiah per kilogram dengan seleksi yang ketat. "Harga ini tetap murah dan dipastikan pembudidaya tidak dapat keuntungan," katanya, Sabtu (18/5/2024).

Padahal, menurut Anwar, jika tahun sebelumnya harga gurami punya momen-momen tertentu yang dapat menaikkan. Namun, saat ini baik momen tahun baru, lebaran atau musim hajatan, harganya macet diangka yang sama.

"Sulit, namun karena telah ada kolam maka banyak yang memilih bertahan. Meskipun ada yang pindah ke patin dan ikan hias," ungkapnya.

Situasi dilematis ini, menurut Anwar, banyak pembudidaya yang memperpanjang masa pemeliharaan pembesaran. Misalnya, jika biasanya gurami dapat dipanen di umur 9-11 bulan, maka dengan mengurangi pelet, panen sampai di umur 12 hingga 15 bulan. "Pilihan yang sulit, tapi mau apalagi," ucapnya.

Penyebab murahnya ikan hingga sekian lama tak diketahui oleh pembudidaya. Bahkan saat ditanyakan ke pembeli atau juragan ikan, alasan murahnya harga hanya dijawab dengan situasi pasar di Muara Angke sepi.

Baca Juga : Long Weekend Bulan Mei, Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif Banyuwangi Panen Omset

"Jadi, pembudidaya tak pernah tahu apa penyebab ikan murah karena tiap ditanyakan hanya dijawab sepi. Begitu," ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah khususnya di Kabupaten Tulungagung ada perhatian dari dinas terkait agar salah satu komoditas andalan ini dapat terus menjadi salah satu penghasilan yang dapat dijaga keberlanjutannya. "Semoga ada perhatian pemerintah," pungkasnya.


Topik

Ekonomi Tulungagung gurami harga gurami budidaya gurami



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy