JATIMTIMES - Upaya-upaya preventif terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mencegah meningkatnya angka stunting. Salah satunya pencegahan pernikahan dini.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya preventif misalnya pencegahan pernikahan dini, pemberian vitamin B untuk remaja putri, kemudian sosialisasi yang dilakukan oleh Duta Genre ke sekolah-sekolah. Juga mendirikan dapur dahsyat yang ada di beberapa kelurahan, kemudian ada sekolah hebat, dan beberapa program turunan dari BKKBN.
Baca Juga : Kader Muda PKB Arif Kurniawan Daftar Calon Wakil Bupati Blitar: Siap Dampingi Bupati Mak Rini
“Dapur dahsyat itu yang paling maju di Klojen. Mekanismenya itu ada tim pendamping keluarga, mulai dari pasangan usia subur dan orangtua yang mempunyai balita. Karena stunting juga terkait dengan pengasuhan,” kata Donny, Kamis (15/8/2024).
Efektifitas penanganan yang dilakukan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang saat ini yang telah ditekankan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat disebut sangat efektif. Karena garda terdepan memang dari masing-masing wilayah.
“Contohnya angka stunting yang dilihat dari bulan timbang, kan pembaginya itu jumlah anak yang melakukan di posyandu. Sehingga kalau angka pembaginya banyak, otomatis angka stunting berdasarkan bulan timbang ini pasti turun. Sehingga Pak Wali juga menekankan untuk menyosialisasikan ke posyandu,” beber Donny.
Di Kota Malang sendiri, penanganan stunting terbagi pada sejumlah OPD dan terbagi kembali pada penanganan sensitif dan preventif.
“Jadi sebenarnya rembug stunting ini mengumpulkan data-data dari mini lokakarya dari masing-masing puskesmas per wilayah. Jadi untuk mengevaluasi penanganan stunting,” beber Donny.
Sebenarnya penanganan stunting itu selain kita menangani yang stunting, kita juga menangani anak-anak yang berisiko stunting. Jadi angka 3000 an lebih itu yang banyak adalah risiko stunting, kalau yang stunting sedikit. Jadi bagaimana agar yang risiko stunting ini tidak masuk menjadi stunting.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Komitmen Lindungi Masyarakat, Gencarkan Sosialisasi Tentang Perizinan
Selain terus melakukan penanganan stunting, pihaknya juga menangani anak yang berisiko stunting. Dalam hal ini ada pada angka 3000an lebih, banyak yang memiliki risiko stunting.
“Kalau yang stunting sedikit. Jadi bagaimana agar yang risiko stunting ini tidak masuk menjadi stunting. Upaya preventif dari kami itu misalnya pencegahan pernikahan dini, pemberian vitamin B untuk remaja putri, kemudian sosialisasi yang dilakukan oleh Duta Genre ke sekolah-sekolah, kemudian ada juga yang namanya dapur dahsyat yang ada di beberapa kelurahan, kemudian ada sekolah hebat, dan beberapa program turunan dari BKKBN,” ungkap Donny.