JATIMTIMES - Sebelum memulai aktivitas kerja, pegawai Universitas Islam Malang (Unisma) selalu mengawali dengan kegiatan membaca Al-Quran. Hal ini untuk menciptakan suasana religius dan meningkatkan spiritualitas para pegawai di lingkungan Unisma.
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi kebijakan yang akhirnya menjadi sebuah budaya yang cukup lama berlangsung di Unisma.
Baca Juga : KONI Kurang Komunikatif, Ketua DPRD Banyuwangi Beri Sorotan Khusus
"Itu kami wajibkan dan berjalan lima tahun. Pimpinan dan karyawan datang sebelum kerja baca Al-Quran dulu," katanya.
Pihaknya menyebut, nuansa murotil Al-Quran di Unisma berkumandang setidaknya 10 jam dalam sehari. Mulai pukul 7 hingga pukul 5 sore.
Hal ini menjadi pendukung dalam tuntutan kinerja pegawai untuk memaksimalkan kinerjanya yang juga harus dibarengi dengan pencapaian spiritualitas. Tentu dampak positifnya juga membentuk kualitas hidup dan keimanan yang lebih sempurna.
"Kalau kita dekat Al-Quran, pasti tidak mau mikir yang neka-neka (aneh-aneh). Al-Quran pembimbing, memberikan pendidikan, petunjuk dan membedakan mana yang baik dan buruk," katanya.
Sebuah hadis juga menjadi spirit besar. Hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi, ada empat golongan yang dirindukan surga. Dan salah satunya adalah mereka yang membaca Al-Quran.
Baca Juga : Tingkatkan Baca Al-Quran bagi Penyandang Disabilitas Pakai Metode Amlaba, Wabup Gresik Raih Gelar Doktor
"Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al-Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadan," (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Maka beruntunglah umat Islam, karena Allah SWT menurunkan dan mewariskan Kitab Suci Al-Quran kepada Baginda Rasul dan juga para umatnya.
"Ketika kita terpilih, maka bagaimana kita bisa menjaga Al-Quran itu dengan baik. Jadi, sebaik-baiknya manusia, dalam sebuah hadis kalau bisa 1 bulan kita bisa khatam Al-Quran," pungkasnya.