JATIMTIMES- Tempat bimbingan belajar di Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar, pada Rabu (8/5/2024) dilalap si jago merah. Dugaan kuat kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting pada meteran listrik yang berada di lokasi.
Pantauan media ini, ketika kobaran api melahap meteran listrik, kekhawatiran merebak di kalangan orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian. Beberapa orang yang tengah berada di dalam tempat bimbingan belajar segera keluar ruangan, takut api merembet dan membahayakan bangunan.
Baca Juga : Penuhi Standar Kompetensi, 32 Pejabat Eselon IV Kota Malang Ikuti Pelatihan Manajerial
Menyaksikan kejadian itu, sejumlah pengendara yang melintas di Jalan A Yani terlihat berhenti di pinggir jalan, tertarik untuk menyimak perkembangan kebakaran yang terjadi.
Api terus membara, disertai suara ledakan dan percikan api dari meteran listrik yang terbakar. Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Blitar, Bayu Wijayanto, menyampaikan bahwa pihaknya mendapat laporan dari call center sekitar pukul 14.00 WIB, langsung bergerak menuju lokasi kejadian dengan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil tangki air.
Namun, ketika petugas tiba di lokasi, mereka tidak menggunakan mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api pada meteran listrik. Sebaliknya, mereka mengandalkan tabung alat pemadam api ringan (apar) untuk mengatasi kobaran tersebut.
“Kami mendapat laporan tentang kejadian kebakaran di tempat bimbingan belajar di Jalan Ahmad Yani pada Rabu (8/5/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Tim kami segera merespons dan tiba di lokasi dengan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil tangki air. Saat tiba di lokasi, kami melihat bahwa api telah membakar meteran listrik di tempat tersebut,” terang Bayu Wijayanto.
Baca Juga : ARTUGO Membuat Gebrakan di Pasar Peralatan Dapur dengan Promo Menarik di Graha Bangunan
Bayu juga menyatakan bahwa penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting pada meteran listrik. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 5 juta.
"Diperkirakan, kerugian akibat kebakaran ini mencapai sekitar Rp 5 juta," ujar Bayu. Ini menambah catatan kejadian kebakaran yang selalu memerlukan kewaspadaan ekstra terutama terkait instalasi listrik yang rentan terhadap korsleting.