JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun akan segera membangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Saat ini, pihaknya berproses dengan menggelar studi tiru ke DPUPRPKP Kota Malang.
Kabid Cipta Karya PUPR Kota Madiun, Hesti Setyorini mengatakan bahwa pihaknya melakukan studi tiru kepada IPLT Supit Urang yang dikelola UPT PALD DPUPRPKP Kota Malang. Sebab tahun ini, pihaknya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat untuk pembangunan IPLT di Kota Madiun.
Baca Juga : IPLT Supit Urang Jadi Percontohan Pengolahan Lumpur Tinja di Indonesia
“Nah untuk memulai proses konstruksi itu kami juga sudah melaksanakan sosialisasi kepada warga sekitar nanti yang terdampak dilokasi. Pada kunjungan ini kami juga mengajak masyarakat juga,” kata Hesti kepada JatimTIMES, Selasa (7/5/2024).
Menurut Hesti, sebelumnya pada sosialisasi pembangunan IPLT, masyarakat masih memiliki keraguan. Yakni dengan dampak bau yang dihasilkan dari lumpur tinja.
“Kami juga ingin memastikan juga sebenarnya. Dan sempat mengundang UPT PALD Kota Malang untuk memberikan pencerahan ke kami juga,” ungkap Hesti.
Dalam studi tiru yang dilakukan ini, Hesti menyebut bahwa pihaknya juga belajar terkait sistem dan juga terkait SOP serta peraturan yang harus disiapkan. Hal itu yang menjadi dasar pihaknya untuk memulai operasional jika sudah terbangun IPLT nya.
“Pembangunan InsyaAllah tahun ini. Kami masih proses tender, kalau lancar nanti bisa berkontrak di bulan Juni,” tutur Hesti.
Untuk rencana pembangunan IPLT ini, Pemkot Madiun menyiapkan lahan kurang lebih 3 hektare. Untuk pembangunan sendiri Pemkot Madiun mendapat kurang lebih Rp 11 miliar dari DAK pusat.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Ingin Kampung Moderasi Tanjungrejo Jadi Percontohan
“Ini yang paling ditunggu-tunggu di Kota Madiun. Karena untuk sanitasi yang bagus ini kan memang harus memiliki IPLT sendiri. Dan ini kami sudah memulai prosesnya sejak 7 tahun yang lalu. Dan baru tembus pada tahun 2024 ini,” beber Hesti.
Dengan belajar di Kota Malang Hesti berharap setelah terbangunnya IPLT pihaknya bisa mengoperasionalkan dengan baik. Utamanya bisa berjalan sebaik Kota Malang.
“Soalnya ada IPLT di kota lain itu ada yang tidak berfungsi secara optimal atau mangkrak. Nah kami tidak ingin itu terjadi di Kota Madiun,” tukas Hesti.