JATIMTIMES - Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengaku telah mengantongi identitas terduga pelaku pembacokan di Kecamatan Wajak yang sempat viral pada akhir April 2024 lalu. Hingga kini, terduga pelaku pembacokan tersebut masih dalam pengejaran polisi.
"(Pelaku) masih belum ketangkap, kalau indentitasnya sudah diketahui, cuma belum tertangkap saja," ujar Gandha kepada JatimTIMES.
Baca Juga : Pondok Halimun Sukabumi Dijuluki Kota Mati, Mengapa?
Sayangnya, Gandha enggan menjelaskan inisial maupun asal dari terduga pelaku pembacokan tersebut. Namun yang jelas, antara terduga pelaku dengan para korban saling mengenal.
"Intinya, (terduga pelaku dan korban) saling mengenal," imbuh Perwira Polri dengan pangkat tiga balok ini.
Kepastian korban dan terduga pelaku yang saling mengenal tersebut, disampaikan Gandha, diketahui usai polisi menghimpun keterangan dari para korban. "(Korban) sudah rawat jalan karena mengalami luka dari benda tajam, informasinya kemarin (Senin, 6/5/2024) pulang," imbuhnya.
Ketika dikonfirmasi apakah terduga pelaku merupakan tetangga dari para korban? Gandha membantah hal itu. "Bukan (tetangga), tapi saling mengenal, berteman," tuturnya.
Pertemanan antara korban dengan terduga pelaku terjalin lantaran mereka sempat aktif dalam kesenian Bantengan. Di mana, salah satu pihak merupakan pengelola parkir. Sedangkan pihak lainnya adalah bagian dari grup kesenian Bantengan.
"Jadi yang membacok ini punya grup bantengan, tapi tidak mau bayar parkiran di situ. Mungkin dalam kegiatan itu ada hasil dari parkir, kemudian tidak dibagi atau bagaimana sedang kami dalami," jelas Gandha.
Perselisihan itulah yang kemudian diduga memicu terjadinya aksi pembacokan hingga akhirnya viral di media sosial. "Terjadilah seperti itu (pembacokan), karena tersinggung. Jadi yang punya kelompok Bantengan itu yang kami cari sekarang," tegasnya.
Hingga kini, lanjut Gandha, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sebab, selain karena terduga pelaku tersinggung, faktor ekonomi diduga juga menjadi motif dibalik terjadinya pembacokan tersebut.
Baca Juga : Polisi dan TNI Bakar Arena Judi Sabung Ayam di Kepanjen Malang
"Motifnya ekonomi, uang pengelolaan parkir, bukan karena lahan parkir. Jadi informasi yang saya terima, salah satu ini yang main kesenian di situ, kemudian tidak mau bayar parkir, ditagih, tidak terima, terjadi ribut," pungkas Gandha.
Sebagaimana diberitakan, aksi pembacokan terjadi pada Selasa (30/4/2024). Berdasarkan rekaman video amatir yang viral di media sosial, terlihat kepanikan warga saat terjadi aksi pembacokan. Di sisi lain, juga terlihat dua orang warga yang menggotong seorang pria. Di mana, pakaian yang dikenakan oleh pria tersebut terlihat berlumuran darah.
Sepintas, terlihat korban saat di gotong warga masih hidup. Bahkan yang bersangkutan sempat menunjuk seorang pria berambut gondrong. Namun hingga kini belum terkonfirmasi apakah pria berambut gondrong yang membawa sajam tersebut merupakan pelaku pembacokan.
Pada peristiwa berdarah tersebut, mengakibatkan dua orang korban mengalami luka-luka. Kedua korban masing-masing bernama Yudi (42) dan Sutomo (45). Kedua korban pembacokan merupakan warga setempat yang tinggal di lokasi kejadian saat insiden pembacokan terjadi. Yakni warga Desa Ngembal, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Sesaat setelah kejadian, korban atas nama Yudi dilarikan ke Rumah Sakit Umum Wajak Husada. Namun, korban pada akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dan kini dikabarkan telah menjalani rawat jalan.
Sementara itu, untuk satu korban lainnya, usai kejadian di bawa ke Puskesmas Wajak guna mendapatkan penanganan medis. Saat ini, korban atas nama Sutomo dikabarkan telah mulai pulih usai menjadi korban pembacokan.