JATIMTIMES - Belakangan nama perumahan Pondok Halimun Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat yang dijuluki sebagai kota mati kembali menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah banyaknya konten kreator yang mengulas lagi tentang perumahan mewah di Sukabumi tersebut.
Salah satu konten kreator akun TikTok @/doktorhercho mengatakan jika Pondok Halimun Selabintana kini telah menjadi kota mati. Hal ini terjadi lantaran para pemilik rumah telah meninggalkan kawasan perumahan tersebut.
Baca Juga : Kantongi Dukungan 18 PAC, Mantan Wabup Tulungagung Yakin Rebut Rekom PDIP
Padahal sebenarnya, kawasan Pondok Halimun Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat tersebut masih sejuk dan asri. Perumahan itu juga dikelilingi perkebunan teh dan sayuran. Bahkan perumahan tersebut dekat dengan Gunung Pangrango, sehingga tak heran jika kabutnya cukup tebal dan cuaca dingin.
Di bagian gerbang bagian depan perumahan juga cukup unik, mirip seperti kastil. Sedangkan bangunan perumahannya bergaya Eropa. Tampak dari jendelanya yang besar dan tinggi. Tak hanya itu, hampir setiap rumah juga memiliki cerobong asap.
Pembangunan Pondok Halimun ini dimulai sejak 1998 sampai tahun 2000. Pada saat itu, banyak unit yang terjual dan juga banyak keluarga yang tinggal di sana. Tapi lama-kelamaan para pemilik ini meninggalkan rumah-rumah tersebut dengan alasan tertentu.
Pada akhirnya, bangunan-bangunan yang terbengkalai ini membuat perumahan ini menjadi mistis. Pasalnya tampak beberapa bangunan telah berlumut dan dipenuhi dengan rumput.
Melansir YouTube Umban Adi Jaya, perumahan tersebut masih dijaga oleh security. Bahkan disebutkan juga ada satu keluarga yang masih tinggal di dalam perumahan tersebut. "Jadi tadi kata petugasnya ya, yang tinggal di sini cuma satu keluarga," ungkap pengunggah YouTube Umban Adi Jaya.
Unggahan akun TikTok @/doktorhercho itu pun menuai beragam respons dari warganet. Banyak warganet yang menyebut memang perumahan itu diperuntukkan sebagai villa. Dan alasan ditinggalkan pemilik rumah diduga lantaran akses yang cukup jauh dari manapun.
Baca Juga : 140 Pondok Pesantren Se-Situbondo Deklarasikan Dukung Karna-Khoirani
"Jdi bukan di tinggalkan, perumahan itu memang untuk villa bukan untuk tinggal,tpi untuk di sewa kbanyakan pemiliknya dari luar kota. kl libur atau lebaran perumahan ini ramai krn banyak yg sewa villa," @fuzakampunging****.
"(Kenapa ditinggalkan) krn jauh dari mana mana, terus jugaa emang termasuk dataran tinggi, jadi posisi nya di atas gitu. dingin banget, mana serem," @recv***.
"tempatnya jauh dari mana2, emang cocoknya buat jadi vila aja," @taupikjm***.
"akses susah jadi kudu ada mobil. cocok utk villa tempat berlibur," @I**.