JATIMTIMES - Rencana Terminal Hamid Rusdi yang bakal digunakan sebagai tempat relokasi sebagian pedagang di Pasar Gadang dinilai kurang tepat. Sebab, tentu hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal terminal tipe B itu dibangun.
Sehingga, menurut Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang harus memperhatikan banyak hal sebelum relokasi itu resmi dilakukan.
Baca Juga : Angkutan Pelajar Gratis Mulai Layani Pulang-Pergi, Pj Wali Kota Batu: Masih Butuh Sosialisasi
"Menurut saya kurang tepat karena jauh dari jalan. Lha wong ini terminal, kok dipakai (relokasi pedagang) pasar, sudah tidak tepat," jelas Arief.
Dirinya menyangsikan rencana Pemkot Malang tersebut. Terlebih untuk digunakan menjadi tempat relokasi pedagang harus ada beberapa hal yang dibenahi agar aktivitas jual beli dapat berlangsung dengan nyaman.
Sementara sebelumnya, rencana tersebut diwacanakan beberapa waktu lalu. Tujuannya dimaksudkan untuk dua hal. Yang pertama agar jalan di Pasar Gadang kembali berfungsi optimal dan kedua agar Terminal Hamid Rusdi dapat aktif setelah mangkrak bertahun-tahun.
"Untuk meramaikan terminal. Harus dilakukan skema yang linier. Salah satunya jalan masuk yang harus diperbaiki. Salah satunya jalan di Pasar Gadang," imbuh Arief.
Bahkan, menurut dia, jika tak dilakukan persiapan secara matang, relokasi tersebut malah dinilai akan menimbulkan masalah baru meski tujuan untuk meramaikan terminal mungkin dapat terjadi secara berangsur.
"Dengan cara relokasi, malah akan timbul masalah baru. Terminal kok penuh pedagang. Akhirnya terminal bisa crowded, tapi bukan jadi terminal, malah jadi pasar. Bisa dibilang, solusi untik menimbulkan masalah baru," terang Arief.
Baca Juga : Angkot Gratis untuk Pelajar Kota Batu Mulai Beroperasi, Sejumlah Titik Tunggu Masih Sepi
Malah jika memang terdapat wacana untuk membangun pasar baru, tidak ada salahnya jika kawasan bangunan yang saat ini ada dibongkar untuk disulap menjadi area pasar.
"Kalau ingin mengembangkan terminal jadi pasar, bongkar saja terminalnya. Bangun jadi kawasan pasar. Sudah beres, seluruh pedagang dipindah," kata Arief.
Sejauh ini, dirinya masih belum menerima kabar terkait rencana tersebut secara resmi. Bahkan dalam forum yang sebelumnya digelar bersama Pemkot Malang, juga tidak ada bahasan sama sekali terkait rencana relokasi itu.
"Dalam forum LKPJ kemarin, juga tidak ada bahasan itu. (Namun) Kalau rencana (relokasi) itu terus mengembang, akan kami undang untuk hearing," pungkas Arief.