free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Profil Bupati Malang HM. Sanusi, Warga Nahdliyin yang Berkiprah di Partai Nasionalis

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

04 - May - 2024, 21:06

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi saat ditemui di pendapa Kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (18/4/2024). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Haji Mochammad (HM) Sanusi  merupakan bupati ke-20 di Kabupaten Malang. Dia lahir di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada 20 Mei 1960. Bupati Malang ini kerap disapa dengan panggilan Abah Sanusi. 

Sanusi mempersunting perempuan bernama Anis Zaidah dan dikaruniai empat orang anak. Dari empat orang anaknya, mayoritas menempuh jalur pendidikan dokter di beberapa kampus terkenal di Indonesia.

Baca Juga : Profil dr Ryu Hasan yang Klaim Cerita Usia Nabi Bohong, Padahal Dia Cucu KH Wahab Hasbullah

Sosok Sanusi yang lahir 63 tahun lalu ini menghabiskan masa kecilnya dengan bersekolah di Kecamatan Gondanglegi. Yakni pada tahun 1969-1974 di MIN Gondanglegi; tahun 1974-1977 di PGAN Gondanglegi; dan pada tahun 1977-1980 Sanusi bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri. 

Kemudian beranjak dewasa, Sanusi berkuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel pada tahun 1986-1990. Lalu, pria asli Gondanglegi ini melanjutkan program magisternya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mitra Indonesia Yogyakarta pada tahun 1999-2001. 

Jika dilihat dari keaktifan organisasi, Sanusi merupakan sosok pimpinan daerah organisatoris. Pada tahun 1990-2000, Sanusi tercatat menjabat sebagai sekretaris KUD Gondanglegi. Kemudian, pria yang sudah menunaikan ibadah haji tahun 1992 ini juga pernah menjadi anggota Bagian Dakwah MWC Nahdlatul Ulama (NU) Gondanglegi pada tahun 1991-1994. Pada  waktu yang bersamaan, Sanusi juga mendapatkan amanah sebagai anggota Departemen Koperasi PC GP Ansor Kabupaten Malang pada tahun 1991-1995. 

Kemudian pada tahun 1993-1998, Sanusi mendapatkan amanah sebagai bendahara RSI Gondanglegi. Lalu pada  1994-1997, Sanusi menjabat sebagai sekretaris PAC GP Ansor Gondanglegi. Tahun 1995-1998 Sanusi diberikan amanah sebagai ketua takmir Masjid Darussalam. Di waktu yang bersamaan, Sanusi juga menjabat sebagai sekretaris Yayasan Panti Asuhan Petermas Gondanglegi pada 1995-2000. 

Pada  1996-2000, Sanusi diberi tanggung jawab sebagai eakil ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Gondanglegi. Lalu tahun 1998-2001, Sanusi mendapatkan jabatan sebagai ketua PAC GP Ansor Gondanglegi. Di rentang waktu yang tidak jauh berbeda, yakni pada  1998-2002, Sanusi menjabat sebagai pengurus Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) MWC NU Gondanglegi. 

Selanjutnya, pada  1999 Sanusi mulai berkiprah di dunia politik praktis dengan masuk menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada tahun yang sama, Sanusi ditunjuk sebagai ketua PAC PKB Gondanglegi. Bersamaan dengan itu, Sanusi juga menjabat sebagai ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Malang pada tahun 1999-2004. 

Tahun 2002-2005, Sanusi diberi amanah sebagai wakil ketua GP Ansor Kabupaten Malang. Kemudian tahun 2001-2011, Sanusi menjabat sebagai ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kabupaten Malang. Selain itu, tahun 2004-2014 Sanusi diberi amanah sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Malang dari PKB. 

Setelah itu, Sanusi mencoba peruntungan dengan memberanikan diri bertarung di kontestasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2015 sebagai wakil bupati. Tercatat, terdapat tiga pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Kabupaten Malang 2015 dengan junlah surat suara sah sebanyak 1.173.468. Tiga kontestan itu adalah Rendra Kresna-Sanusi yang diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Demokrat, PKB, PAN, PPP, PKS dan Partai Hanura. Pasangan ini mendapatkan 605.817 suara atau 51,63 persen. 

Kemudian, Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi yang diusung PDI Perjuangan mendapatkan perolehan 521.928 suara atau 44,48 persen. Sedangkan Nurcholis-Muhammad Mufidz dari kalangan independen mendapatkan perolehan 45.723 suara atau 3,90 persen. 

Atas perolehan suara mayoritas tersebut, pasangan Rendra Kresna-Sanusi berhasil menang dan menjabat sebagai bupati Malang dan wakil bupati Malang.

Namun, tahun 2018, Rendra Kresna yang sudah berpindah partai politik (parpol) ke Partai NasDem tersandung kasus korupsi proyek DAK tahun 2011 dengan kerugian negara Rp 7,5 miliar. Rendra kemudian divonis 6 tahun penjara pada 9 Mei 2019 oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). 

Baca Juga : Mas Dhito Berharap GP Ansor Kabupaten Kediri Mampu Bentengi Dua Hal ini

Saat menjalani masa hukuman penjara, Rendra mendapatkan remisi 14 bulan 15 hari dan pada Selasa 23 April 2024  Rendra dinyatakan bebas bersyarat dari Lapas Kelas I Surabaya. 

Lebih lanjut, saat Rendra Kresna ditahan atas kasus korupsi, Sanusi menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) bupati Malang. Kemudian menjelang Pilkada Kabupaten Malang 2020, Sanusi memutuskan hengkang dari PKB dan masuk menjadi kader PDI Perjuangan. 

Ketika sudah berada di dalam tubuh PDI Perjuangan ini, Sanusi mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai bakal calon bupati (bacabup) Malang dari PDI Perjuangan dengan didampingi Didik Gatot Subroto sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup) Malang. Pada pencalonan kali ini, Sanusi diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat. 

Saat Pilkada Kabupaten Malang tahun 2020, Sanusi memiliki dua pasangan kompetitor. Yakni Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono yang diusung PKB dan Partai Hanura serta pasangan  independen Heri Cahyono-Gunadi Handoko. 

Dalam Pilkada Kabupaten Malang tahun 2020, pasangan Sanusi-Didik Gatot Subroto meraih   530.449 suara atau 45,51 persen. Kemudian pasangan Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono memperoleh 491.816 suara atau 42,19 persen. Serta pasangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko mendapatkan 143.327 suara atau 12,30 persen. 

Sementara itu, menjelang Pilkada Kabupaten Malang tahun 2024 mendatang, nama Sanusi yang merupakan petahana kepala daerah muncul kembali dan bakal dimajukan sebagai calon bupati Malang. Namun, hingga Sabtu (4/5/2024), Sanusi yang merupakan kader PDI Perjuangan belum memutuskan untuk mendaftar sebagai bacabup Malang di Desk Pilkada DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang.
 


Topik

Profil HM. Sanusi bupati asal Nahdliyin Bupati Malang Sanusi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy