JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berencana menambah tenaga kesehatan (nakes) di setiap Puskesmas. Hal tersebut dimaksudkan agar layanan 24 jam di Puskesmas bisa berjalan maksimal.
Menurut Wahyu, untuk bisa menjalankan layanan selama 24 jam, setidaknya dibutuhkan sebanyak 65 orang nakes dalam satu Puskesmas. Namun saat ini, setiap Puskesmas di Kota Malang hanya memiliki 35 orang nakes.
Baca Juga : Usai Cisadea, Giliran Puskesmas Bareng Akan Dipermak Berstandar Kemenkes
"Karena yang di sini hanya 35 standartnya 65, sudah diajukan kepada BPKSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) dan nanti sesuai dengan kuotanya," jelas Wahyu.
Sebab menurutnya, pelayanan 24 jam pada Puskesmas juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Artinya, harus disesuaikan dengan ketersediaan nakes. Tujuannya agar dapat dilakukan sistem kerja shift.
"Karena 24 jam harus ada shift-shift an, jangan sampai karena keterbatasan jumlah kita paksakan 24 jam juga tidak baik," imbuh Wahyu.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif. Menurutnya, layanan Puskesmas 24 jam harus diikuti pembagian shift yang tepat untuk menjaga kualitas pelayanan.
"Setiap puskesmas akan membutuhkan tenaga kesehatan yang cukup untuk mengisi shift pagi, siang, dan malam," kata Husnul.
Baca Juga : Niatnya Baik Buka Lowongan Pekerjaan, Juragan Bakso Ini Malah Kehilangan Rombong
Sementara saat ini, dirinya juga tengah melakukan penghitungan untuk kebutuhan nakes di setiap Puskesmas di Kota Malang. Untuk selanjutnya akan segera mengajukan permohonan BKPSDM untuk memenuhi kebutuhan nakes tersebut.
"Karena kan gak mungkin juga yang sudah shift malam harus masuk di shift pagi juga. Nah perputaran seperti itu yang menyebabkan standar nakes harus ada 65 orang. Pokoknya nanti kita hitung dulu kebutuhannya yang bisa mengcover di tiap-tiap puskesmas," pungkas Husnul.
