JATIMTIMES - Usai mempermak Puskesmas Cisadea, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana menyiapkan puskesmas lain untuk dipermak berstandar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sejauh ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Husnul Muarif berencana untuk melakukan hal itu pada Puskesmas Bareng.
"Sesuai arahan (Pj Wali Kota) Malang relokasinya di Bareng (untuk Puskesmas Bareng)," ujar Husnul.
Baca Juga : Niatnya Baik Buka Lowongan Pekerjaan, Juragan Bakso Ini Malah Kehilangan Rombong
Namun demikian, Husnul mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat memastikan. Rencananya, Dinkes Kota Malang baru akan menetapkan lokasi untuk Puskesmas Bareng pada tahun 2024 ini.
"Di Bareng penetapan lokasi, DED (detail engineering design) tahun ini dan Insha Allah pembangunan tahun depan," imbuh Husnul.
Jika mengacu pada Puskesmas Cisadea yang baru diresmikan belum lama ini, untuk membangun sebuah puskesmas berstandar Kemenkes dan Kemen PUPR, setidaknya dibutuhkan lahan seluas 1.300 meter persegi (m²).
Dengan lahan seluas itu, Puskesmas Cisadea dibangun dengan total luas bangunan 1.000 m². Sementara anggaran yang dikeluarkan kurang lebih mencapai Rp 7,4 miliar. "Kemarin yang masuk di pagi kita Rp 7,4 miliar. Itu hanya untuk infrastruktur bangunannya saja," kata Husnul.
Hal senada juga disampaikan oleh Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Menurut Wahyu, nantinya arah renovasi Puskesmas di Kota Malang juga bakal menyesuaikan standarisasi Kemenkes, seperti yang telah dilakukan di Puskesmas Cisadea.
Baca Juga : Hakim Tipikor Tolak Eksepsi Kuasa Hukum Terdakwa Korupsi Proyek Puskesmas Bumiaji
"Kita nanti juga harus menyesuaikan tapi dengan pertimbangan-pertimbangan. Cuma nanti harus izin dari DPRD karena kan nanti penganggarannya kan dari sana," kata Wahyu.
Namun sebelumnya, dirinya akan meminta Dinkes untuk menginventarisir Puskesmas di Kota Malang. Untuk memastikan puskesmas mana yang nantinya akan dipindah dan dilakukan renovasi berstandar Kemenkes.
"Pembangunan baru nanti Puskesmas Bareng, kemudian kalau yang lain saya minta inventarisir dulu dari dinas kesehatan mana yang dari jumlah pasiennya, kemudian jumlah penyakitnya yang banyak di sana dan tentu banyak indikator yang menjadikan puskesmas yang akan diusulkan sebagai prioritas untuk menyesuaikan dengan prototyping," pungkas Wahyu.