free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Cuma 3 Hari Puasa Syawal, Tetap Dapat Pahala Setahun Penuh? Begini Penjelasan Syaikh Shalih Al-Fauzan 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

22 - Apr - 2024, 15:41

Placeholder
Ilustrasi puasa Syawal. (iStock)

JATIMTIMES - Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Karena dianjurkan puasa syawal yang hanya enam hari, pahalanya sama dengan puasa satu tahun. 

Seperti sabda Rasulullah SAW, dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga : Unilever Tarik Es Krim Magnum karena Mengandung Logam dan Plastik, Apa Dampaknya Bagi Tubuh? 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim no. 1164).

Lantas bagaimana apabila hanya menjalankan puasa syawal tiga hari apa mendapatkan pahala setahun penuh? Menurut Ulama Salafi Arab Saudi Syaikh Shalih Al-Fauzan puasa 6 hari syawal adalah ibadah sunnah bukan wajib. Berapa pun jumlah umat islam melaksanakan berpuasa syawal, maka akan tetap ada pahalanya. 

"Dan semoga engkau tetap mendapat pahala sempurna," ungkap Syaikh Shalih Al-Fauzan dilansir YouTube ShahihFiqih, Senin (22/4). 

Lebih lanjut, Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan harus ada alasan syar'i, seseorang tak bisa menyempurnakan puasa 6 hari syawal. Alasan syar'i itu seperti sedang sakit atau perjalanan. Dari Abu Musa Al-Asy'ariy ra berkata, Rasulullah saw bersabda, 

إذا مَرِض العَبد أو سافر كُتِب له مثلُ ما كان يعمل مقيمًا صحيحًا

Artinya: “Apabila seorang hamba sakit atau melakukan perjalanan, maka akan dicatat baginya seperti amalan yang biasa ia lakukan ketika dalam keadaan mukim dan sehat."

Selain itu, menurut Syaikh Shalih Al-Fauzan pelaksanaan puasa enam hari di bulan Syawal tidak mesti berurutan. Seseorang boleh saja melakukannya secara terpisah. Namun semakin cepat melaksanakan puasa, tentunya semakin bagus. 

Seperti firman Allah swt dalam surat Qs. Al Baqarah 148: “Berlomba-lombalah kamu dalam mengerjakan kebaikan”. Selain itu, dalam surat Qs. Ali imran 133 berbunyi: “Bersegeralah menuju ampunan dari Rabbmu.” Dalam ayat lain Allah menceritakan penuturan Nabi Musa, dalam surat Qs. Thaha 84: “Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridho (kepadaku)". 

Dari beberapa firman Allah SWT di atas, maka disimpulkan bahwa banyak sekali kerugian dari menunda-nunda amal. Hal tersebut senada dengan pendapat yang disampaikan ulama madzhab Syafi'i dan sebagian ulama madzhab Hambali. 

Meski begitu, tidak ada larangan untuk mengulur puasa syawal. Jadi puasa syawal boleh dilaksanakan hingga pertengahan bulan atau bahkan akhir bulan. 

Untuk diketahui, hingga Senin (22/4), puasa syawal masih menjadi trending dalam penelusuran Google. Berdasarkan Kalender Hijriah 2024 susunan Kementerian Agama RI, bulan Syawal tahun 1445 H berlangsung selama 30 hari. Menurut kalender tersebut, bulan Syawal 2024 dimulai pada 10 April 2024 hingga tanggal 9 Mei 2024.

Berikut lafal niat puasa Syawal: 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ. 

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah.” 

Adapun pelaksanaan niat puasa Syawal dimulai dari masuknya Maghrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal ini masih dapat dilakukan di pagi hari hingga sebelum Zuhur sepanjang belum makan, minum, dan belum melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, terhitung sejak terbit fajar pada hari berpuasa itu. 

Jadi misalnya seseorang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Baca Juga : Masjid Al-Mukhlisin, Destinasi Wisata Sejarah Perkembangan Islam dari Markas Komando Agresi Militer

Adapun seseorang yang berniat di pagi hari hingga sebelum Zuhur, dianjurkan membaca lafal niat berikut ini:

  نَوَيْتُ صَوْمَ هذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ. 

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah."


Topik

Agama puasa syawal pahala puasa syawal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri