free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Kisah Abu Dzar, Perampok yang Masuk Islam dan Bawa Kaum Ghifar Jadi Muslim

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

19 - Apr - 2024, 17:58

Placeholder
Ilustrasi Abu Dzar yang menjadi seorang muslim. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Keteladanan Abu Dzar Al-Ghifari lmenarik diketahui. Selain menjadi sahabat Rasulullah SAW, ia juga memiliki kisah yang bisa menjadi pelajaran.

Mungkin masih banyak dari kita yang belum begitu familiar dengan Abu Dzar Al-Ghifari. Tetapi,  kisahnya membuat orang terkejut.

Baca Juga : Kisah Seorang Tabiin yang Dapat Mandat Kembangkan Ilmu Nahwu di Masa Khalifah Ali

Perlu diketahui bahwa sahabat Nabi SAW ini memiliki nama  asli Jundud bin Junadah bin Sakan. Abu Dzar juga berasal dari keluarga atau Suku Ghifar.

Dahulu orang-orang juga menyebutnya dengan penyamun atau perampok sebelum adanya agama Islam. Dengan begitu, tak heran apabila sahabat Rasul yang satu ini mempunyai masa lalu keras.

Kisah masuk Islam Abu Dzar RA dijelaskan secara detail dalam Shahih Sirah Nabawiyah karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh M. Nashiruddin Al Albani. Abu Dzar adalah seorang dari kalangan kaum Ghifar yang dikenal sebagai orang-orang yang gemar merampok.

Suatu hari, Rasulullah SAW mengirimkan utusan untuk menemui Abu Dzar dengan tujuan mengajak ia memeluk Islam. Namun, Abu Dzar tak langsung berangkat ke Makkah  melainkan mengutus saudaranya mencari informasi tentang Rasulullah SAW.

Telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA berkata, "Ketika utusan Rasulullah SAW tiba pada Abu Dzar, dia berkata pada saudaranya, 'Pergilah ke arah lembah ini, dan mintalah keterangan dari orang yang menganggap dirinya sebagai seorang nabi yang diberikan wahyu dari langit. Dengarkanlah ucapannya, kemudian datanglah padaku.' Lalu saudaranya berangkat hingga ia menemui dan mendengarkan ucapan Rasulullah SAW. Kemudian ia kembali ke Abu Dzar dan berkata padanya, 'Aku melihat nabi mengajarkan akhlak mulia dan memberikan kalimat yang bukan dari syair.'

Abu Dzar ternyata tidak puas dengan laporan ini dari saudaranya. Dia penasaran dan berniat berangkat sendiri ke Makkah. Lalu dia menyiapkan perbekalan dan menuangkan air pada bejana minumnya dan pergi ke Makkah.

Setibanya di Makkah, Abu Dzar mendatangi masjid untuk mencari Rasulullah SAW. Padahal saat itu dia tidak mengenalnya dan enggan menanyakannya.

Hingga pada suatu malam  Ali bin Abi Thalib RA melihatnya dan tahu bahwa dia itu orang asing. Lalu Ali mengikutinya. Keduanya tidak saling berbicara. 

Hal itu terjadi selama tiga hari berturut-turut. Abu Dzar belum juga menemukan keberadaan Rasulullah SAW.

Di hari ketiga, Ali bin Abi Thalib  bertanya, "Tidakkah engkau ceritakan padaku apa yang mendorong kedatanganmu?"

Abu Dzar RA berkata, "Jika kamu memberiku janji untuk membantuku, maka aku akan melakukannya." 

Lalu ia melakukannya dan menceritakan maksud kedatangannya kepada Ali. Ali  berkata, "Sesungguhnya Rasulullah itu benar, dan ia itu utusan Allah. Besok ikutilah aku, walaupun aku takut sesuatu akan menimpamu."

Abu Dzar RA berkata, "Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku ingin berteriak di tengah-tengah mereka."

Kemudian ia keluar lalu mendatangi masjid, dan menyeru dengan suara yang nyaring, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah." 

Kemudian kaum Quraisy bangkit karena marah dan memukuli hingga dia terkapar. Abu Dzar mendapatkan siksaan dari para penduduk kaum kafir Quraisy. 

Meskipun demikian, Abu Dzar terus mengulangi perbuatannya hingga penduduk Makkah akhirnya berhenti menyiksa karena mengetahui bahwa Abu Dzar keturunan dari Suku Ghifar.

Dengan tubuh yang berlumuran darah, Abu Dzar mendatangi sumur Zamzam untuk meminum airnya dan membersihkan darah yang melekat pada tubuhnya. Kemudian ia memasuki Kakbah.

Baca Juga : Fakta Menarik Dubai: Pernah Jadi Kota Terbersih, Kandas gegara Dilanda Banjir

Abu Dzar tinggal di Makkah tanpa perbekalan apa pun. Ia setiap hari hanya mengonsumsi air Zamzam. Meskipun demikian, ia tidak merasakan lemah ataupun kelaparan.

Pertemuan Abu Dzar dengan Rasulullah SAW

Selama 30 hari Abu Dzar RA bertahan di Makkah demi menunggu Rasulullah SAW. Sampai pada akhirnya, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar RA mendatangi Kakbah untuk thawaf dan salat.

Abu Dzar RA berkata, "Lalu aku mendatanginya. Aku merupakan orang yang pertama memberikan penghormatan dengan penghormatan ahli Islam. Rasulullah SAW menjawab, "Alaikassalam wa rahmatullah. Siapa kamu?"

Aku menjawab, "Aku berasal dari Ghifar."

Rasulullah SAW berkata, "Kapan kamu berada di sini?"

Abu Dzar RA menjawab, “Aku berada di sini sejak tiga puluh hari yang lalu.”

Rasulullah SAW bertanya, "Siapa yang memberimu makan?"

Abu Dzar menjawab, "Aku tidak mempunyai sesuatu pun selain air Zamzam. Namun, aku tetap gemuk hingga perutku membesar, dan tidak merasakan letih dan lemah akibat lapar."

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya itu merupakan berkah, dan itu adalah makanan yang paling berharga."

Setelah pertemuan tersebut, Abu Dzar disambut dan diterima dengan baik. Abu Bakar berkata, "Izinkanlah aku wahai Rasulullah untuk menanggung makan malamnya."

Abu Bakar membuka pintu dan memetik buah kismis sebagai suguhan bagi Rasulullah dan Abu Dzar.

Abu Dzar RA berkata, "Sesungguhnya ini makanan yang paling pertama aku makan."

Setelah memeluk Islam, Abu Dzar kembali ke kaumnya di Madinah. Ia kemudian mengajak ibu dan saudaranya memeluk Islam. Hingga akhirnya hampir seluruh kaum Ghifar menjadi muslim, bahkan sebelum kedatangan Rasulullah SAW di Madinah.

 


Topik

Serba Serbi Kisah Abu Dzar Al Ghifari kisah Islami sejarah Islam sahabat Nabi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy