JATIMTIMES - Belakangan ini kasus kebobolan koper di bagasi pesawat tengah marak terjadi. Paling anyar, seorang penumpang Lion Air mengaku kehilangan uang tunai senilai Rp 15 juta di tas yang ditaruh di bagasi.
Dalam unggahannya di X melalui akun @mprimanugraz, penumpang Lion Air tersebut mengaku telah melaporkan kehilangan di bandara keberangkatan dan kedatangan. Namun pihak bandara meminta penumpang melaporkan kehilangan barang berharga di bagasi ke pihak maskapai.
Baca Juga : Komplotan Pencuri Sasar Sekolah di Malang, Diringkus Polisi Usai Jual Hasil Kejahatan di Medsos
"Dear @lionairgroup. Tas saya sudah di bongkar dan saya kehilangan barang berharga senilai lebih dari 15jt. Sudah di laporkan ke pihak bandara keberangkatan maupun kedatangan, namun malah di lempar ke maskapai, tapi dari pihak maskapai tidak ada tanggapan. #viral #hilang #bandara," tulis @mprimanugraz, dikutip Selasa (16/4).
Merespons viralnya unggahan tersebut, Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman meminta agar setiap penumpang pesawat membawa barang berharga ke kabin. Sehingga bisa dijaga sendiri oleh penumpang yang bersangkutan.
"Lagi-lagi, bawa barang berharga dibagasi terus kebobolan. Solusinya cuman satu: Jangan pernah taruh barang berharga di bagasi! Mending dibawa di kabin, bisa kita jaga sendiri," ungkap Gerry, melalui akun X pribadinya.
Menurut Gerry, sesuai PM77 tahun 2011, khususnya pasal 6, dimana airline dibebaskan dari tuntutan ganti rugi atas kehilangan barang berharga dalam bagasi tercatat. Kecuali dilaporkan saat check-in dan airlinenya setuju untuk mengangkutnya.
Lebih lanjut, Gerry mengatakan jika beban pemberitahuan membawa barang berharga di bagasi tercatat ada pada penumpang.
"Terlepas dari kasus yang dikutip diatas, hal ini untuk mencegah upaya-upaya pemerasan atau bogus claim mengenai kehilangan barang berharga dalam bagasi. Peraturan seperti ini mirip seperti di negara-negara lain, tidak hanya di Indonesia saja!," tegasnya.
Baca Juga : Kecewa Atas Drama Qatar, Ivar Jenner Unggah Emoji Badut
Gerry menilai jika barang berharga di bagasi adalah sasaran empuk para oknum. Pasalnya baggage scanner untuk security di bandara itu bisa mendeteksi tipe-tipe barang yang di scan.
"Checked in luggage itu sasaran empuk! Oknum pelaku gak cuman di pihak airline. Ngapain barang berharga tidak dibawa ke cabin dimana bisa kita jaga sendiri?," ungkapnya.
"Ingat, baggage scanner untuk security di bandara itu bisa mendeteksi tipe-tipe barang yang di scan, seperti uang, logam, dan bahkan (tergantung bandaranya) bisa sampai mendeteksi narkoba, makanan, tanaman, bahan kimia. Pahami peraturannya, dan ambil tanggung jawab kita sendiri mengenai barang bawaan kita," pungkas Gerry.