JATIMTIMES - Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan, yakni SUV Hyundai warna putih, pikap Isuzu Traga, pikap boks, serta truk bak terbuka, terjadi di tol Halim, Jakarta, pada Rabu (27/3/2024). Diduga penyebab tragedi ini terjadi karena sopir truk ugal-ugalan.
Akun Instagram @fakta.jakarta mengungkap fakta lain terkait kecelakaan ini. Lewat video yang diunggah hari ini (27/3), diperlihatkan aksi ugal-ugalan sopir truk tersebut.
Baca Juga : Long Weekend Jumat Agung, KAI Tambah 49 Perjalanan KA Jarak Jauh
Dalam video yang dibagikan, rupanya sebelum terjadi tabrakan beruntun di gerbang tol Halim, sopir truk sudah sempat menabrak Mitsubishi Xpander. Diketahui kejadian ini terjadi di lajur paling kanan.
Pengendara mobil yang merekam detik-detik tabrakan ini sampai kaget. Ia pun tak menyangka bahwa truk merah tersebut menabrak Xpander yang ada di depannya.
Setelah kejadian, pengemudi Xpander langsung berpindah jalur ke sisi kiri. Siapa sangka sopir truk justru langsung tancap gas seperti kabur usai menabrak mobil tersebut.
Dalam video lanjutan, truk tersebut terlihat berpindah jalur dengan begitu cepat dan ugal-ugalan. Diketahui juga bahwa truk membawa muatan berlebih, sudah dalam kategori over-dimension over-loading (ODOL).
Fakta yang beredar di medsos itu pun dikonfirmasi oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes M. Latief Usman. Ia menyebut truk tersebut telah mengalami kecelakaan lain. Kecelakaan pertama terjadi 300 meter sebelum GT (gerbamg tol) Halim.
“Ada informasi sebelum kejadian ini (tabrakan beruntun), ada kejadian di 300 meter sebelum GT Halim ini. Truk ini yang mengemudikan menerobos dalam antrean dengan kecepatan tinggi sehingga menghantam kendaraan yang sedang antre di GT Halim,” katanya, Rabu (27/3/2024).
Lalu, setelah kejadian tersebut, truk kembali menabrak kendaraan lain dengan jumlah yang tidak sedikit. Bahkan, truk tersebut membuat lima kendaraan yang mengantre di tol utama Halim hancur bahkan terguling.
Berdasarkan CCTV yang beredar di media sosial, truk datang dari arah Jatiwaringin dan pengemudinya melaju secara tidak teratur mendekati gerbang tol Halim sehingga menabrak beberapa kendaraan di depannya dan berakhir terbalik miring.
Imbas dari kecelakaan tersebut, tiga gardu tol Halim utama ditutup sementara dan mengoptimalkan kapasitas gardu yang dapat beroperasi.
Salah satu korban, Sugihartono mengaku kecelakaan itu terjadi ketika dirinya dan kendaraan lainnya tengah mengantre untuk membayar tol di gerbang tol Halim Utama.
"Di depan saya, ada dua mobil yang tengah mengantre untuk membayar tol. Tiba-tiba mobil truk berwarna merah menabrak mobil saya dari belakang, saya pun melaju ke depan dan menabrak mobil yang ada di depan," ujarnya.
Baca Juga : Dengarkan Keluhan Nelayan, Satpolairud Polres Situbondo Bagikan Bantuan Beras di Tengah Laut
Untungnya Sugihartono tidak mengalami luka berat. Hanya bagian depan dan belakang mobilnya mengalami kerusakan berat karena ditabrak truk.
"Mobil saya hancur bagian belakang dan depan. Yang bagian belakang ditabrak truk, depannya menabrak mobil yang ada di depan. Saya tidak luka. Tadi ada yang luka dibawa ambulans," ujarnya.
Update Terbaru Mengenai Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Halim
Satu dari empat korban kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama, Jakarta Timur, yang dilarikan ke Rumah Sakit UKI, Cawang, mengalami pendarahan otak.
"Satu korban mengalami luka yang cukup serius. Hasil CT scan ada pendarahan di otak, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. Sekarang kondisinya cukup stabil, cuma kita terus observasi," kata Kepala Instalasi Gawat Darurat RS UKI dr Ronaldo Sianturi di Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur, Rabu.
Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap. Sementara tiga korban lainnya sudah diperbolehkan pulang dan cukup melakukan rawat jalan karena hanya mengalami luka ringan.
"Tiga orang luka minor, hanya lecet di bagian tangan, kaki, ada juga lecet di pinggang. Kita lakukan CT scan, aman," ucap Ronaldo.
Satu dari empat korban yang dilarikan ke RS UKI Cawang diduga sopir truk berusia 17 tahun yang menjadi penyebab kecelakaan. Terduga pelaku hanya mengalami luka ringan.