JATIMTIMES - Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi perhatian serius di Kabupaten Blitar. Menurut dr Christine Indrawati, kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, sejak awal 2024 hingga 20 Maret kemarin, telah tercatat 4 orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
"Tahun 2024 mulai Januari hingga 20 Maret kemarin ada 4 orang meninggal dunia karena DBD," terang Christine (23/3/2024).
Baca Juga : Update Gempa Susulan Bawean Tercatat hingga 229 KaliĀ
Meskipun angka tersebut mengejutkan, Christine menjelaskan bahwa sebagian dari mereka juga mengidap penyakit penyerta lainnya. Data menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD terus meningkat dari bulan ke bulan. Pada Januari, terdapat 75 kasus. Februari naik menjadi 152 kasus, dan selama 20 hari pertama bulan Maret ini, telah tercatat 102 kasus DBD.
Christine mengakui bahwa peningkatan kasus DBD ini merupakan bagian dari siklus lima tahunan. "Tren kenaikan cukup drastis karena merupakan siklus 5 tahunan," katanya.
Dari 4 orang yang meninggal dunia akibat DBD, hanya satu yang masuk kategori dengue shock syndrome. Sementara tiga orang diketahui juga menderita penyakit penyerta lainnya.
Untuk itu, Christine mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi lebih dari 3 hari, ruam merah, kepala pening, dan mual.
"Penting untuk segera memeriksakan diri dan cek darah di laboratorium jika terjadi gejala demam berdarah," tambahnya.
Baca Juga : Kualitas Unggul, Prodi Administrasi Negara Unisba Blitar Jalani Asesmen Lapangan Akreditasi
Tak hanya itu. Christine juga menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya pencegahan DBD. Menurut dia, fogging bukanlah solusi utama dalam penanggulangan DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak efektif dalam membasmi telur atau jentik nyamuk. "Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan PSN sebagai langkah preventif yang lebih efektif," tegas Christine.
Dengan kasus DBD yang terus meningkat, peran serta semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini.