JATIMTIMES - Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Jaya Manunggal, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang masuk nominasi 6 besar tingkat Jawa Timur (Jatim). Yakni pada kategori kabupaten, bersama dua daerah lainnya yang meliputi Kabupaten Magetan dan Ponorogo.
Sementara itu, pada Kamis (21/3/2024) telah dilangsungkan agenda penilaian kunjungan lapangan terkait verifikasi hasil penilaian profil Kampung KB di Desa Senggreng.
Baca Juga : Tagih Janji, 13 Pemilik Tenant Minta Ada DP Ganti Rugi ke Malang Plaza
"Sekarang ini yang jadi juara Desa Senggreng, ini mewakili Kabupaten Malang untuk lomba tingkat Provinsi (Jatim)," ungkap Bupati Malang HM. Sanusi saat ditemui usai menghadiri rangkaian agenda penilaian Kampung KB di Desa Senggreng, Kamis (21/3/2024).
Sanusi berharap, Kampung KB Jaya Manunggal di Desa Senggreng bisa mendapatkan penilaian terbaik. Sehingga berhak mewakili Provinsi Jatim untuk maju ke tingkat Nasional.
"Jika nanti jadi juara, itu akan mewakili Jawa Timur untuk ke tingkat nasional," ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Senggreng Rendyta Witrayani Setyawan menuturkan, beberapa program unggulan KB telah dilaksanakan pada Kampung KB Jaya Manunggal. Diantaranya adalah Bangga Kencana.
"Selain itu, kami juga punya beberapa inovasi yang selama ini telah kami canangkan. Yaitu inovasi Pecel Tempe Mendoan," ungkap Rendyta.
Sebagaimana yang pernah diulas sebelumnya, Pelayanan Cepat Tanpa Meninggalkan Kerjoan atau lebih dikenal dengan inovasi Pecel Tempe Mendoan ala Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang tersebut menuai beragam apresiasi dari sejumlah pihak. Termasuk sempat mewakili Kabupaten Malang dalam ajang Festival Inovasi Desa pada 2022 lalu.
"Melalui inovasi ini, administrasi kependudukan kita permudah, kita jemput bola. Sehingga masyarakat tidak perlu meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus administrasi penduduk," imbuhnya.
Selain Pecel Tempe Mendoan, lanjut Rendyta, inovasi selanjutnya juga ada di bidang pencegahan sekaligus penanganan stunting. Yakni melalui inovasi Sistem Mencegah Stunting Dini atau Simudin.
Baca Juga : Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Blitar Tinjau LKPJ Bupati Tahun 2023, Dorongan Menuju Pembangunan Berkelanjutan
"Melalui sistem itu, calon pengantin yang daftar (nikah) melalui Mudin, di saat bersamaan juga akan tersampaikan kepada kader pemburu stunting," imbuhnya.
Sesuai namanya, kader pemburu stunting tersebut bertugas mengentaskan sekaligus mencegah kasus stunting di Desa Senggreng. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada para calon pengantin agar tidak terjadi kasus stunting baru.
"Jadi kita mencegah stunting dari hulu," tuturnya.
Inovasi selanjutnya adalah kampung tematik. Di mana setiap RT diminta untuk mempunyai program sendiri. Yaitu program yang berkaitan untuk meningkatkan kualitas di lingkungan masing-masing.
Sementara itu, inovasi yang bergerak di bidang perekonomian, di Desa Senggreng juga memiliki potensi pariwisata yang terus di kembangkan. Sehingga diharapkan bisa menambah pendapatan masyarakat desa.
"Semua yang jadi nominasi dalam ajang ini, baik dan bagus. Tapi kami akan memberikan yang terbaik. Insyaa Allah kami berharap bisa menang menjadi juara 1 dan mewakili Jatim ke tingkat Nasional," pungkasnya.