JATIMTIMES - Beberapa hadist menjelaskan bahwa para nabi masih hidup di dalam kubur. Kehidupan para nabi setelah wafat memang banyak diberitakan hadits shahih. Bahkan, juga disebutkan para nabi sedang dalam mengerjakan salat.
Hadits riwayat Abu Ya'ala dalam Kitab Masma'u Al Zawa'id yang dishahihkan Syekh Al-Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, dari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para nabi itu hidup di dalam kubur mereka dalam keadaan mengerjakan salat".
Baca Juga : Wujudkan Toleransi, Paguyuban Marga Tionghoa di Kabupaten Malang Bagikan 500 Takjil Ramadan
Kemudian ada juga hadits lainnya yang menjelaskan tentang nabi di dalam kubur. Bahkan ada nabi yang dijelaskan dalam hadits itu tengah melaksanakan salat.
Hadits riwayat Muslim dari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Aku melewati Musa AS pada malam Isra di samping bukit pasir yang berwarna merah dalam keadaan berdiri mengerjakan salat dalam kuburnya".
Kemudian dijelaskan juga alasan para nabi mengerjakan salat di dalam kubur. Hadits masih dari riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW berkata pada sahabatnya mengatakan,
"Para nabi tidak dibiarkan di dalam kubur mereka setelah empat puluh hari, tetapi mereka bersembah sujud di hadapan Allah SWT hingga saat sangkakala ditiup (pada hari kiamat)."
Hadits-hadits tersebut bersanad shahih. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam buku Membongkar Kejumudan karya Al Baihaqi dan diterjemahkan A Shihabuddin.
Dalam buku tersebut, juga dijelaskan Ibnu Taimiyah bahwa Rasulullah SAW saat melewati lapisan langit ketika Isra' Mi'raj, melihat Nabi Musa mengerjakan salat di dalam kubur.
Rasulullah SAW diperlihatkan sosok ruh dari Nabi Musa AS yang disetarakan dengan keadaan malaikat. "Ruh itu kondisinya sama halnya dengan malaikat yang dalam sekejap dapat naik dan turun, kondisi ruh itu tidaklah sama dengan kondisi badan," jelas Ibnu Taimiyah yang diterjemahkan A. Shihabuddi.
Baca Juga : Wali Kota Resmikan Grill Bebakaran di Grape, Usaha Kuliner Kota Madiun Makin Maju
Kemudian pada Buku Tanya Jawab Islam yang disusun oleh Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah KTB (PISS-KTB) menguatkan pendapat dalam buku Membongkar Kejumudan. Dalam buku tersebut dijelaskan, bahwa ruh para nabi dapat berpindah dengan cepat seperti halnya ruh Nabi Musa AS yang dilihat oleh Rasulullah SAW.
Sebagai Muslim, tentu sepatutnya mengimani sabda Rasulullah SAW tanpa mempertanyakan bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Dalam Buku Ibrahim, oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi menjelaskan hal tersebut.
Meski diyakini para nabi masih hidup di alam kubur, Ali Muhammad Ash-Shallabi menegaskan bahwa tidak diperbolehkan untuk memohon atau meminta apapun dari mereka yang ada di dalam kubur, kecuali selain kepada Allah SWT.
Al-Qur'an surat Yunus ayat 106, menegaskan hal tersebut, "Janganlah engkau sembah selain Allah, sesuatu yang tidak memberi manfaat kepadamu dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu, sebab jika engkau lakukan (yang demikian itu), sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim".