free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Gus Iqdam Sebut Palestina Aman dan Nyaman, Berikut Sederet Fakta yang Terjadi

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

16 - Mar - 2024, 00:36

Placeholder
Masjid Al-Aqsa dan Gus Iqdam. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Gus Iqdam baru-baur ini mendapat hujatan dari para netizen di media sosial karena ucapannya yang bisa dibilang cukup kontroversial.

Itu karena Gus Iqdam menyebut bahwa Palestina aman dari serangan Israel. Katanya, tidak ada huru-hara yang terjadi di sana.

Baca Juga : Mengatasi Tantangan Puasa bagi Orang dengan Kondisi Medis Tertentu

Dalam video yang beredar di media sosial, Gus Iqdam bercerita pengalamannya ke Palestina berlangsung nyaman dan aman. Bahkan, ia juga menilai kondisi di sana tidak seperti yang diberitakan berbagai media massa.

Gus Iqdam juga menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan berbagai tokoh agama di kawasan Baitul Maqdis. Pertemuan tersebut berlangsung lancar.

Bahkan, ia juga menilai tentara Israel yang bertugas di Baitul Maqdis tidak mengintimidasi orang Islam, melainkan menjaga supaya yang masuk betul-betul orang Islam.

“Isune neng media niku palestina iki piye ora aman ora piye piye piye, aman, wong kulo mulih yo utuh kok. Utuh ora keilang opo-opo. Nang mriko aman, nyaman [isunya di media itu Palestina ini tidak aman. Padahal aman. Orang saya kembali ya utuh kok, tidak kehilangan apa-apa. Di sana aman, nyaman]," kata Gus Iqdam.

Pernyataan Gus Iqdam itu pun sempat mendapat pembelaan dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrazi atau Gus Fahrur. Ia mengatakan keterangan Gus Iqdam itu bukan berarti yang bersangkutan tak membela Palestina.

"Saya berharap masyarakat jangan mudah diprovokasi berita hoaks. Apa yang diceritakan Gus Iqdam memang benar. Dan, tidak berarti dia tidak membela Palestina. Saya yakin dia juga anti-Israel," kata Gus Fahrur dalam keterangannya.

Gus Fahrur mengatakan lokasi perang bukan di wilayah Masjid Al Aqsa seperti yang diceritakan Gus Iqdam, melainkan jauh di kawasan Gaza yang masih menjadi bagian Palestina.

"Bahwa daerah konflik jalur Gaza masih berjarak ratusan kilometer dari masjid. Adapun masjid Al Aqsa dalam wilayah kekuasaan tentara Israel sepenuhnya di Yerusalem," kata dia.

Lantas benarkan kondisi Palestina nyaman dan aman seperti yang diceritakan Gus Iqdam? Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta yang sebenarnya terjadi di Palestina.

Pasukan Israel Serang Umat Muslim di Masjid Al-Aqsa

Pasukan polisi Israel memukuli jamaah Palestina yang hendak masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat tarawih.

Video kekerasan tersebut beredar di media sosial saat para polisi bersenjata Israel memukuli warga Palestina di jalan-jalan Kota Tua, saat mereka sedang berjalan menuju tempat suci untuk menghadiri salat tarawih.

Ada ratusan polisi yang mencegah ratusan orang untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel hanya mengizinkan wanita serta pria berusia 40 tahun ke atas bisa masuk ke masjid bersejarah tersebut.

Para jamaah yang dilarang masuk pun akhirnya hanya bisa melaksanakan salat tarawih di luar halaman kompleks masjid.

Padahal sebelumnya Pemerintah Israel telah mengeluarkan pernyataan pada 5 Maret bahwa mereka tidak membatasi jamaah Palestina yang akan beribadah selama Ramadan.

Pembatasan Ibadah di Masjid Al-Aqsa

Militer Israel (IDF) memasang kawat berduri di dinding sekitar Masjid Al-Aqsa di wilayah Bab Al-Asbat, Khaberni pada Senin (11/3) kemarin.

Peristiwa tersebut menjadi kali pertama sejak tahun 1967. Alasan pemasangan adalah untuk mencegah jamaah masuk ke wilayah Masjid Al-Aqsa untuk salat.

Baca Juga : Satreskrim Polres Blitar Kota Bekuk Dua Pelaku Pencurian Peralatan Musik Gereja

Aksi ini menjadi bagian dari pengepungan terhadap masjid tersebut selama lima bulan terakhir.

Bahkan perintah pengusiran juga telah dikeluarkan terhadap penduduk Yerusalem supaya tidak melaksanakan salat selama bulan Ramadan.

Menurut kabar, kelompok ekstremis Yahudi ingin menghancurkan serta menduduki kembali situs tersebut guna dibangun Kuil Sulaiman kuno yang mereka klaim berdiri di situs tersebut ribuan tahun yang lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun sempat mengklaim bahwa Al-Aqsa adalah bagian dari Israel.

Kekerasan dan Pembunuhan

Invasi Israel ke Palestina tak hanya terjadi di wilayah Gaza meski menjadi salah satu yang terparah hingga saat ini. 

Nyatanya wilayah lain juga mendapat serangan yang sama. Salah satunya adalah di beberapa kota di Tepi Barat (West Bank).

Terbaru, serangan Israel telah menewaskan 4 orang pada Rabu (13/3) lalu. Israel menyerang beberapa lokasi di Tepi Barat.

Bahkan tentara Israel sempat menembak mati seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di kamp pengungsi Shu'fat di Yerusalem Timur pada Selasa (12/3) malam.

Aksi kekerasan yang dilakukan Israel di Tepi Barat meningkat sejak 7 Oktober 2023 lalu saat Hamas menyerang Israel.

Sampai saat ini, setidaknya ada 446 warga Palestina di Tepi Barat terbunuh. Sebagian besar karena serangan langsung dari pasukan Israel.

Selain itu total korban tewas di wilayah Gaza menyentuh angka 30 ribu lebih sejak serangan pertama pada 7 Oktober 2023 lalu.

Fakta tersebut membuktikan bahwa seluruh wilayah di Palestina tidak benar-benar aman dan nyaman hingga saat ini.


Topik

Serba Serbi Paleatina Gus Iqdam Masjidil Aqsa warga Palestina



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy