JATIMTIMES - Angkutan baru Minibus Feeder Batu-Mojokerto dari Trans Jatim telah beroperasi. Menjelang dua bulan pengoperasian, ada wacana kenaikan tarif menjadi tarif normal dalam waktu dekat. Hal ini setelah sebelumnya diberlakukan tarif diskon dan cukup menarik antusiasme masyarakat.
Sejak pertama kali diluncurkan, tarif yang diberlakukan Rp 30 ribu untuk bisa naik bus Batu-Mojokerto via Cangar. Yakni dipatok sejak pertama kali beroperasi pada 25 Januari lalu. Dalam bulan pertama tercatat ada sekitar 2.300 penumpang. Nantinya setelah dua bulan Minibus warna hijau itu akan memberlakukan tarif normal sebesar Rp 40 ribu.
Baca Juga : Resep Minuman Segar dan Menyehatkan untuk Buka Puasa
Hal tersebut dipastikan Staff Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur Tio Alam Firmansyah. Ia mengatakan, jika minibus tersebut mulai menjadi pilihan warga. Dengan sekitar 80 penumpang per hari. Angkutan tersebut mulai diminati masyarakat karena trayek yang berbeda, baik masyarakat Batu atau Mojokerto.
"Tarif yang ada sampai saat ini Rp 30 ribu berlaku dua bulan atau sampai 25 Maret, setelah itu tarifnya menjadi Rp 40 ribu," kata Tio Alam Firmansyah saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Setelah dua bulan beroperasi, kata dia, angkutan dalam provinsi itu dinilai berhasil baik dari keterisian penumpang dan keamanan perjalanan.
Berikutnya, perubahan tarif akan disosialisasikan secara bertahap. Penambahan armada tambahan juga dimungkinkan mengingat animo masyarakat yang dinilai cukup baik. Khususnya pada akhir pekan mendukung aktivitas wisata. "Akan ada penambahan dua armada nanti rencananya seperti itu," tambahnya.
Kepala Kordinator Terminal Kota Batu Yuliana mengatakan jika dalam sebulan beroperasi semuanya berjalan lancar tidak ada kendala berarti. Ataupun kejadian yang merugikan seperti kecelakaan lalu lintas. Pasalnya ram check menjadi perhatian penuh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) setiap feeder yang akan berangkat.
Hal tersebut dilakukan untuk memantau kesiapan mesin mengingat jalur Batu-Mojokerto via Cangar adalah jalur pegunungan yang berkelok. Yuliana menjelaskan, jika keterisian penumpang dari Mojokerto dan Batu itu masih timpang. Dari Mojokerto feeder biasanya terisi hampir penuh, sedangkan dari Batu hanya terisi beberapa.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siap Meriahkan Peringatan Hari Jadi Ke-118 dengan Beragam Agenda
Sedangkan kondisi penuh dari Batu menuju Mojokerto biasanya terjadi ketika sore hari. Itu karena para penumpang dari Mojokerto memang mayoritas ingin mengunjungi Kota Batu sebagai wisatawan. Sebaliknya, yang dari Batu ke Mojokerto adalah penumpang Mojokerto dan beberapa pekerja.
Kendaraan yang mampu menampung 12 penumpang itu, rata-rata diisi sekitar enam sampai delapan penumpang setiap perjalanan. Lebih dari 2.000 penumpang ikut di Februari lalu. "Dalam bulan pertama ini tercatat sekitar 1.100 penumpang naik dari terminal Batu, dan sekitar 1.200 penumpang naik dari Mojokerto," Katanya.
Dari jumlah penumpang tersebut masih didominasi para penumpang yang hendak berlibur ke Kota Batu. Sementara sisanya adalah dari para pekerja harian atau penumpang biasa. Soal tarif, ia tidak bisa bicara banyak. "Untuk perubahan harga sepenuhnya kami serahkan ke Dinas Perhubungan Jawa Timur dan pihak PO nya," kata Yuliana menanggapi perubahan harga.