JATIMTIMES - Sebagian besar masyarakat khususnya di Kecamatan Kepanjen sepertinya tidak asing lagi dengan keberadaan Pasar Senggol. Pasar kuliner yang berada di kawasan Pasar Kepanjen tersebut, puluhan tahun lalu tak pernah sepi dikunjungi pembeli.
Namun fenomena tersebut beberapa tahun belakangan ini mulai berubah. Pengunjung mulai jarang berdatangan, mengakibatkan para pedagang memilih untuk angkat kaki dan mencoba mengais rezeki di tempat lain. Hal itulah yang menyebabkan Pasar Senggol sempat mengalami "mati suri".
Baca Juga : Tertutup Awan Tebal, Hilal Tidak Terlihat di Kepanjen
Mengetahui kondisi memilukan tersebut, Komunitas Arek Kepanjen berinisiatif untuk kembali menghidupkan keberadaan Pasar Senggol. Hingga akhirnya pada Sabtu (9/3/2024), keberadaan Pasar Senggol kembali diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Dalam agenda Grand Opening Pasar Senggol Kepanjen dan Tasyakuran Menyambut Bulan Suci Ramadan 1455 Hijriah tersebut, turut serta dihadiri oleh sejumlah pihak. Selain anggota Paguyuban Pasar Senggol, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi juga turut hadir.
"Jadi peresmian Pasar Senggol itu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan," ungkap Mahila saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).
Tidak hanya pedagang kuliner, dijelaskan Mahila, para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga bakal dilibatkan. Tujuannya untuk kembali menghidupkan keberadaan Pasar Senggol.
"Kita juga bantu IKM dan UMKM, kita berusaha berdayakan mereka dengan mewadahinya di Pasar Senggol itu," imbuhnya.
Gayung bersambut, upaya Pemkab Malang beserta Komunitas Arek Kepanjen hingga Paguyuban Pasar Senggol akhirnya membuahkan hasil. Setelah diresmikan hingga hari ini, Minggu (10/3/2024) para pedagang di Pasar Senggol bisa kembali mengais rezeki.
Baca Juga : Pakai Cotton Bud dengan Bijak, Begini Penjelasan Dokter RSI Unisma
"Ternyata mereka itu dengan kemarin (saat peresmian) walaupun hujan itu tetap ramai. Bahkan mereka jualannya habis," ujarnya.
Kedepannya, lanjut Mahila, Disperindag Kabupaten Malang akan terus berupaya untuk menghidupkan keberadaan pasar tradisional maupun pasar kuliner. Mengingat sebentar lagi menjelang bulan Ramadan 1455 hijriah.
"Kita akan terus berusaha mewadahi keberadaan pelaku UMKM maupun IKM di Kabupaten Malang," pungkasnya.