JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Malang dan tim Kantor Kemenag Kabupaten Malang melakukan pemantauan Rukyatul Hilal di Comand Center lantai 9 Kantor Bupati Malang, Jalan Panji Kepanjen, Minggu (10/3/2024). Hasil dari salah satu titik pantauan untuk menentukan 1 Ramadan 1445 Hijriyah itu, hilal dinyatakan tidak terlihat di Kepanjen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Stasiun Geofisika Malang Ma'muri. Ketinggian hilal, kata dia, bahkan tak mencapai satu derajat. "Hasil pantauan kami tinggi hilal sendiri hanya 0,62 derajat, dan waktu atau umur bulan hanya empat menit. Jadi memang sangat sulit ketika memantau hilal di bawah satu derajat," ungkap Ma'muri, Minggu (10/3/2024).
Baca Juga : Pakai Cotton Bud dengan Bijak, Begini Penjelasan Dokter RSI Unisma
Pemantauan tersebut dilakukan sekitar pukul 17.45 sampai dengan 17.50 WIB. Menurutnya, memang secara umum pada tanggal 10 Maret, hampir sebagian besar wilayah terkendala cuaca berawan. Ditambah, untuk hilal tertinggi secara nasional hanya 0,87 yang dipantau dari titik Sumatera Barat.
"Jadi kecil sekali kemungkinan melihat hilal. Untuk cuaca berawan tebal dan berpotensi hujan. Kami sendiri melihat hilal itu ketinggian 6 derajat elongasinya, karena ini di bawah 1 derajat sangat sulit melihat hilal," ujarnya.
Dikatakan, secara teknis dalam pemantauan tahun ini untuk Rukyatul Hilal dilakukan dengan perubahan perekaman melalui pantauan digital. Tidak lagi menggunakan kamera analog seperti tahun sebelumnya. Sehingga hal ini memudahkan tim pemantau untuk menangkap setiap momen selama umur bulan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang H. Sahid menyampaikan bahwa hasil yang didapat sebelumnya sudah diprediksi tidak bisa terlihat hilal. Sebab, menurut perhitungan hilal memang masih di bawah ufuk ketika kurang dari satu derajat.
"Sesuai komitmen Mabbim (Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia) yang didalamnya ada Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam kalau masih di bawah tiga derajat sulit untuk dilihat," ujar Sahid.
Dikatakannya, Kemenag melakukan pemantauan dari 136 titik di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Malang juga tetap menunggu pengumuman Menteri Agama setelah hasil dari seluruh titik dilaporkan. Meski begitu, dalam kesimpulan sementara Sahid menyebut bahwa 1 Ramadan 1445 Hijriyah akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Baca Juga : Awal Puasa Diperkirakan Berbeda, Bupati Sanusi Imbau Masyarakat Saling Menghormati
"Kami menunggu pengumuman Menteri Agama setelah seluruh titik melaporkan hasil. Disini tidak terlihat hilal, sehingga dengan demikian hasilnya 1 Ramadan 1445 jatuh pada Selasa, 12 maret 2024. Namun Kita tetap menunggu pengumuman Kemenag selaku pemerintah," tambahnya.
Dilakukannya Rukyatul Hilal di Command Center Lantai 9 Kantor Bupati Malang bukan tanpa alasan. Menurut dia, berdasarkan kesepakatan tim titik pantau di Pantai Ngliyep yang sebelumnya pernah dilakukan, masih belum cukup representatif.
Selain itu prediksi menyatakan pula bahwa hilal tidak terlihat. "Sehingga tetap dilakukan di Command Center," imbuhnya.