JATIMTIMES - Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tengah berupaya mencari investor yang bersedia berinvestasi di lantai dua Pasar Legi, salah satu pasar tradisional yang cukup terkenal di Kota Blitar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan kehidupan ekonomi di pasar tersebut yang saat ini mengalami sepi pedagang.
Kepala Disperindag Kota Blitar Hakim Sisworo mengungkapkan bahwa kondisi lantai dua Pasar Legi masih sangat sepi dengan banyaknya kios yang tutup. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Disperindag untuk meramaikan pasar tersebut belum memberikan hasil yang diharapkan.
Baca Juga : Pemdes Tunjungtirto Singosari Targetkan Tahun 2024 Zero Balita Stunting
"Kami telah melakukan berbagai acara untuk meramaikan lantai dua Pasar Legi namun tetap gagal. Sepertinya, daya tarik lantai dua Pasar Legi kurang sehingga banyak calon penyewa kios yang enggan menempati kios di sana," ungkap Hakim, Sabtu (9/3/2024).
Disperindag berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mencari investor yang berminat berinvestasi di lantai dua Pasar Legi. Langkah ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi pasar tersebut dan mengembalikan kehidupan ekonomi yang meredup.
“Dengan adanya investasi baru, kami berharap pasar tersebut dapat kembali menjadi pusat perdagangan yang ramai dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kota Blitar. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk DPMPTSP, untuk memfasilitasi proses pencarian investor,” imbuh Hakim.
Tidak hanya mencari investor. Disperindag juga melakukan pemeliharaan terhadap jaringan listrik dan saluran air di Pasar Legi. Anggaran sekitar Rp 200 juta telah dialokasikan untuk memastikan infrastruktur tersebut berfungsi dengan baik dan mencegah terjadinya insiden serupa dengan kebakaran hebat yang terjadi pada tahun 2016 lalu.
“Kami juga telah mengalokasikan dana untuk pemeliharaan infrastruktur pasar, seperti jaringan listrik dan saluran air, sebagai langkah preventif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan di masa mendatang. Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bahwa Pasar Legi akan kembali menjadi salah satu pusat perdagangan yang bergairah dan produktif di Kota Blitar,” pungkas Hakim.
Sebagai informasi, kebakaran hebat yang melanda lantai dua Pasar Legi pada tahun 2016 telah mengubah secara drastis kondisi pasar tersebut. Sebelum kebakaran, lantai dua Pasar Legi merupakan pusat perdagangan pakaian dan kain yang ramai dikunjungi oleh warga Kota Blitar. Namun, setelah kejadian tragis tersebut, aktivitas perdagangan di pasar tersebut mengalami penurunan yang signifikan.
Baca Juga : Tertimbun Longsor, DPUPRPKP Kota Malang Normalisasi Saluran Irigasi
Meskipun pembangunan kembali Pasar Legi telah direalisasikan oleh Pemerintah Kota Blitar pada tahun 2021, dan pengoperasian kios-kios baru dilakukan pada akhir Maret 2022, namun kondisi pasar yang sepi masih menjadi masalah yang harus segera diatasi. Mayoritas pedagang belum menempati kios di lantai dua Pasar Legi, meskipun terdapat 121 kios permanen, 220 kios partisi, dan 174 los pedagang yang tersedia.
Dengan adanya upaya mencari investor baru, diharapkan pasar tradisional Pasar Legi bisa kembali menjadi pusat perdagangan yang ramai dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal Kota Blitar.