JATIMTIMES - Bulan Ramadan merupakan waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dalam bulan penuh berkah ini, tidak hanya diisi dengan ibadah dan refleksi spiritual, tetapi juga merupakan waktu yang strategis bagi para pengusaha untuk meningkatkan omzet bisnis mereka.
Dengan meningkatnya aktivitas sosial, konsumsi makanan, dan kebutuhan lainnya selama bulan suci ini, ada peluang besar bagi bisnis untuk tumbuh dan berkembang.
Baca Juga : Jelang Nyepi, Ribuan Umat Hindu Gelar Jalanidhipuja di Balekambang
Melansir tips dari Perusahaan teknologi finansial Xendit, berikut ini lima tips supaya pelaku bisnis bisa meningkatkan omzet penjualan dengan memanfaatkan kebiasaan-kebiasaan selama bulan Ramadan.
1. Promosi saat jam sahur dan buka puasa
Jam sahur, menunggu berbuka puasa atau ngabuburit dan berbuka puasa mempengaruhi perilaku masyarakat menggunakan internet. Survei yang diadakan JakPat menunjukkan penggunaan internet akan meningkat saat sahur (93 persen) dan buka puasa (84 persen) karena orang mengakses ponsel sambil makan.
Penggunaan internet turun beberapa jam sebelum buka puasa (63 persen) dan malam hari (52 persen), bertepatan dengan ibadah shalat tarawih. Pergeseran waktu prime time itu bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk menggencarkan promosi dan berinteraksi dengan konsumen.
2. Promosi untuk bukber
Kebiasaan buka puasa bersama atau bukber hanya terjadi saat Ramadan. Delapan dari 10 orang Indonesia, menurut JakPat, tertarik mengadakan bukber dengan keluarga atau teman.
Pelaku bisnis bisa memberikan promosi seperti diskon bukber ketika konsumen berbelanja dalam nominal tertentu.
3. Buat paket bingkisan
Survei JakPat menunjukkan ada 46 persen responden yang berencana meningkatkan alokasi anggaran untuk mengirim bingkisan Lebaran. Untuk menjawab tren itu, pelaku usaha bisa membuat paket bingkisan Lebaran berisi produk-produk yang dikemas dengan apik.
Pelaku usaha juga bisa berkolaborasi dengan merek lain untuk bingkisan Lebaran. Promosi khusus Ramadan seperti diskon, gratis ongkos kirim atau kustomisasi produk juga akan menarik bagi konsumen.
4. Konten terkait mudik
Saat musim mudik Lebaran, sektor pariwisata akan mendapatkan permintaan yang besar untuk transportasi dan akomodasi. Pelaku bisnis bisa memanfaatkan momen itu untuk membuat konten yang berkaitan dengan mudik atau membagikan hadiah yang berkaitan dengan mudik, seperti kupon untuk membeli tiket transportasi atau memesan akomodasi.
5. THR
Pekerja biasanya mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) beberapa pekan sebelum Idul Fitri, yang biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau mudik. Pakaian (88 persen) adalah barang yang paling diminati setelah masyarakat mendapatkan THR, diikuti dengan peralatan ibadah (66 persen) dan sepatu (60 persen).
Tren belanja yang meningkat setelah THR cair bisa dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menawarkan produk bertema Lebaran, termasuk berkolaborasi dengan merek yang memiliki nuansa Ramadan.
Baca Juga : Alun-alun Kota Batu akan Ada Bianglala Baru, Banyak Investor yang Melirik
Demikian 5 kiat omzet naik selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri. Selamat mencoba.