JATIMTIMES - Kabupaten Malang kembali ditunjuk menjadi tuan rumah Turnamen Karate Jatim Open Piala Kemenpora, Jumat (1/3/2024). Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto berharap, turnamen yang nantinya bakal berlangsung hingga Minggu (3/3/2024) tersebut, bisa menjadi ajang untuk memunculkan atlet berbakat dari Kabupaten Malang.
"Hari inikan kejuaraan Kemenpora khusus karate pada tahun 2024. Berkelanjutan dan Alhamdulillah Kabupaten Malang diberikan ruang untuk beberapa kali (menyelenggarakan) kegiatan turnamen ini," tutur Didik saat ditemui usai menghadiri pembukaan turnamen yang berlangsung di GOR Kanjuruhan, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga : Persiapan Road Race di Kota Blitar, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas untuk Kelancaran Acara
Didik mengungkapkan, turnamen karate tersebut diikuti oleh ribuan atlet dari berbagai daerah di Jatim. Ada sekitar 60 atlet di antaranya berasal dari Kabupaten Malang.
"Ada (sekitar) 1400 peserta dari 81 kontingen, insyaa Allah untuk Kabupaten Malang saya dengar tadi ada sekitar 60 yang juga dikirim. Kalau tidak salah dari tiga klub," tuturnya.
Didik berharap, puluhan atlet yang yang mewakili Kabupaten Malang tersebut, bisa menorehkan prestasi. Selain itu, melalui turnamen bergengsi tersebut, Didik juga berharap bisa menjadi ajang regenerasi atlet berbakat di Kabupaten Malang.
"Harapannya tentunya inikan mempersiapkan atlet-atlet muda yang pada saatnya kita latih. Kemudian ketika sudah besar, nanti pada saatnya bisa berlaga di tingkat yang lebih tinggi," imbuhnya.
Didik beranggapan, jenjang turnamen mulai usia dini hingga senior tersebut bakal diimplementasikan secara berkelanjutan. Sehingga diharapkan potensi atlet berbakat dari Kabupaten Malang bisa terfasilitasi dan termonitor sejak dini.
"Kalau ini bisa kita lakukan secara continue insyaa Allah kita akan mendapatkan bibit-bibit atlet yang handal," ujarnya.
Dikonfirmasi di saat bersamaan, Ketua Panitia Turnamen Karate Jatim Open Piala Kemenpora Lorentius Bernardus mengungkapkan, ajang tersebut diikuti oleh 1396 atlet. Para atlet yang berlaga tersebut berpartisipasi dalam pertandingan 1661 kelas. "Jadi atlet tersebut ada yang memainkan kelas dobel," tuturnya.
Ribuan atlet yang bertanding tersebut, berasal dari berbagai daerah di Jatim. Selain itu, beberapa atlet dari luar Jatim juga turut diundang untuk memeriahkan pertandingan.
Baca Juga : Aliansi Fajar Timur Tak Ingin Ada Propaganda Pasca Pemilu
"Kebetulan dari hampir seluruh Jatim ada, dan juga ada tamu, dari Bali juga ada, hadir," imbuhnya.
Sementara itu, untuk kelas yang dipertandingkan terbagi dalam dua kategori. Yakni kelas kata dan kumite.
"Yang dipertandingkan dalam karate ada kelas kata dan kumite. Tapi untuk kelas kata ada (kategori) perorangan dan regu," ujarnya.
Lorentius menambahkan, kategori umur yang dipertandingkan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Yakni dari rentang usia mulai dari enam tahun hingga kelas mahasiswa.
Rentang usia tersebut terbagi dalam beberapa kelas. Di antaranya yakni mulai dari kategori pra usia dini yang meliputi umur 6-7 tahun; usia dini mulai dari 7 tahun; pra pemula 10-11 tahun; kelas pemula 12-13 tahun; kategori usia 14-15 tahun; kemudian junior 16-17 tahun; usia under 21 tahun; hingga kelas mahasiswa.
"Untuk yang kelas mahasiswa itu tidak ada batasan (usia), yang penting punya kartu mahasiswa," pungkasnya.