JATIMTIMES - Elemen mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Fajar Timur membuat pernyataan sikap dengan menyikapi kondisi politik di Indonesia pasca Pemilu 2024. Pernyataan sikap itu dibacakan setelah menggelar diskusi kebangsaan yang diikuti puluhan mahasiswa, Kamis (29/2/2024) malam.
Inisiator Aliansi Fajar Timur, Marcelinus Debulah mengatakan isu politik yang berkembang saat ini berpotensi memecah belah bangsa. Karena itu pihaknya sebagai mahasiswa tak ingin ada penggiringan isu.
Baca Juga : Kolaborasi dengan PBVSI Kota Malang, Perumda Tugu Tirta Kota Malang Gelar Turnamen Bola Voli Antar Klub U-18
“Pemilu sudah selesai dan tinggal rekapitulasi suara, tapi masih marak isu politik yang memecah belah bangsa. Kami melihat kondisi saat ini merupakan propaganda media,” kata Marcel.
Marcelinus mencontohkan beberapa hal yang berpotensi memecah belah bangsa. Antara lain banyaknya pemberitaan atau klaim beberapa pihak yang menyatakan ada kecurangan dalam Pemilu 2024. Namun, tidak satupun ada pembuktian yang nyata.
“Sekarang lagi panas isu terkait kecurangan paslon, ini sangat disayangkan sekali, saya lihat di media yang tersebar, sampai saat ini belum dibuktikan secara sah bahwa itu curang. Padahal ini negara hukum, kalau terjadi kami sebagai elemen mahasiswa mengharapkan tindakan tegas,” jelas Marcel.
Karena itu pernyataan sikap dibacakan sebagai elemen mahasiswa untuk menolak keras isu provokasi propaganda media. Dan menurutnya hal itu dapat membuat adu domba anak bangsa.
Baca Juga : Polres Sampang Gelar Apel Pasukan Persiapan Pengamanan Penghitungan Suara pemilu 2024
“Kami mengimbau kepada elemen mahasiswa untuk menjaga Kamtibmas Kota Malang dalam situasi politik masa kini sehingga tidak gampang diprovokasi dan adu domba. Kami (Aliansi Fajar Timur) siap sebagai garda terdepan menjaga Kamtibmas di Kota Malang,” tandasnya.
