JATIMTIMES - Korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Jombang terbilang banyak. Hingga awal Maret 2024 ini, sudah ada 9 pasien di RSUD Jombang meninggal akibat DBD.
Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah mengatakan, sepanjang Februari pihaknya telah merawat 182 pasien yang terjangkit inveksi virus dengue (IVD). Antara lain 138 pasien anak dan 44 dewasa.
Baca Juga : KPU Sampang Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten
"Untuk yang terscreening positif DBD ada 89 pasien," ujarnya saat diwawancarai wartawan di RSUD Jombang, Jumat (01/03/2024).
Dari total itu, 8 pasien dinyatakan meninggal dunia akibat DBD. Diantaranya 7 pasien anak dan 1 dewasa.
"Hampir sebagian besar pasien yang meninggal itu dalam kondisi dikirim sudah dalam keadaan dengue shock syndrome (DSS)," tandasnya.
Virus yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu rupanya kembali memakan korban jiwa di awal bulan ini. Korban terbaru adalah bocah perempuan berusia 3 tahun asal Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Jombang. Meninggal di RSUD Jombang dengan kondisi DSS pada Jumat (01/03/2024) pukul 10.00 WIB.
Dikatakan Ma'murotus, semua pasien yang meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit. Rata-rata pasien dibawa saat memasuki hari keenam dari awal mengalami demam.
Baca Juga : Impian Rumah Baru Ibu Patoyah di Dusun Wungukerep Akan Terwujud Berkat Program TMMD ke-119 Kodim 0808/Blitar
"Semua meninggal di hari keenam. Dari data ini kita bisa membaca dan menganalisi bahwa hari keenam itu adalah hari yang sangat krusial dan berbahaya," ungkapnya.
Sedangkan, di awal bulan ini sudah ada 40 pasien yang dirawat. Meliputi 7 pasien dewasa dan 33 anak-anak. Dari total itu, 17 pasien dirawat di Ruang ICU.
"Kalau yang stag di IGD hanya ada 3. Ya semoga tidak bertambah lagi. Semoga juga trennya terus menurun," pungkasnya.(*)