JATIMTIMES - Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang memastikan bahwa Kota Malang siap menjadi destinasi wisata, bahkan di tingkat internasional.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi saat mewakili Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menghadiri HUT ke 53 Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Selasa (27/2/2024).
Baca Juga : Emak-Emak Berdaster di Kecamatan Batu Serbu Operasi Pasar
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatangan MoU antara DPP ASITA dan Pemkot Malang pada Senin (26/2/2024) malam. Baihaqi menilai, hal itu merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan wisata di Kota Malang.
"Ini dalam rangka B to B (bisnis to bisnis) mempertemukan seller dan buyer untuk saling menginformasikan potensi wisata di Malang. Mudah-mudahan terjadi transaksi dan pada akhirnya banyak kunjungan maupun lokal atau internasional," ujar Baihaqi, Selasa (27/2/2024).
Baihaqi mengatakan, hal itu tentu sangat membawa dampak positif bagi Kota Malang. Baik bagi Pemkot Malang, kepariwisataan dan juga masyarakatnya.
Terlebih dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 36 DPD dan sekitar 55 DPC Asita se Indonesia. Selain itu juga mendatangkan ribuan travel agent yang menjadi anggota ASITA.
"Ini menjadi (salah satu) sarana promosi. Mereka bisa menikmati sarana wisata di Kota Malang sehingga nanti, mereka akan datang lagi dengan membawa wisatawan untuk kembali ke Malang," terang Baihaqi.
Hal tersebut juga ditegaskan dalam MoU yang telah disepakati antara Pemkot Malang dan DPP ASITA. Dalam MoU tersebut juga ditegaskan ada dua hal yang menjadi fokus. Yakni selain mendongkrak wisata, juga untuk memberdayakan UMKM.
"Karena setiap wisatawan datang, mereka pasti akan belanja, bawa oleh-oleh. Dan akan luar biasa untuk perkembangan wisata di Kota Malang dan UMKM," imbuh Baihaqi.
Sementara itu Ketua DPP ASITA, Nunung Rusmiati optimistis bahwa pihaknya bisa memberikan kontribusi dalam mengenalkan dan mempromosikan wisata di Indonesia. Termasuk di Kota Malang.
"Kita terus membicarakan soal pariwisata. Dan sangat dibantu oleh pemerintah daerah hingga Kementerian Pariwisata. Semoga menjadi pemicu para travel agent sebagai bagian dari upaya promo wisata," ujarnya.
Hal itu pun juga telah ditunjukan dengan tercapainya target sebanyak 12 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2023 lalu. Dirinya pun optimis bahwa target sebanyak 15 kunjungan wisatawan pada tahun 2024 ini dapat tercapai.
Baca Juga : Hari Ini Tiket KA Jarak Jauh Arus Balik (H+1) Idul Fitri
"Seharusnya kalau (target) tercapai, berarti bisnis jalan. Jadi ASITA travel agent nya mix. Ini kita bicara utama inbound, bukan hanya outbond," terang Nunung.
Hal senada disampaikan oleh Ketua DPD ASITA Jawa Timur, Samsul Arifin. Dirinya meyakini bahwa dalam kegiatan yang digelar tersebut, akan terjadi perputaran ekonomi yang cukup besar.
"Katakan dari setiap DPD yang hadir mendatangkan lima ribu orang untuk bertransaksi. Setiap orang transaksi Rp 3 juta, tinggal mengalikan ada sebanyak 36 DPD," ujar Samsul.
Untuk itu ke depan, dirinya berharap agar terus ada pengembangan program kepariwisataan. Yang juga disesuaikan dengan perkembangan kepariwisataan di Indonesia.
"Bukan cuma jual paket, namun lebih kepada menyesuaikan dengan perkembangan. Yang juga diselaraskan dengan pertumbuhan gen Z. Sehingga jika sudah diaktifkan program, tinggal mengajak pemerintah untuk mensupport," pungkasnya.