JATIMTIMES - Badan antariksa NASA telah mengumumkan lowongan relawan untuk misi kedua yang dinamakan CHAPEA, atau Analog Eksplorasi Kesehatan dan Kinerja Kru. Proyek CHAPEA akan dimulai pada musim semi 2025.
Melansir CNN International, Sabtu (24/2/2024), selama satu tahun, kru sukarelawan yang terdiri dari empat orang akan tinggal dan bekerja di dalam Mars Dune Alpha di Johnson Space Center NASA di Houston.
Baca Juga : MPM Honda Jatim Hadirkan Skutik Premium Fashionable New Honda Stylo 160 untuk Masyarakat Jatim
Mars Dune Alpha adalah habitat cetak 3D seluas 1.700 kaki persegi tersebut dirancang menyerupai kondisi kehidupan awak astronot yang akan mendarat di permukaan Mars di masa depan.
Para relawan juga akan diajarkan memahami bagaimana kru bereaksi terhadap tantangan misi luar angkasa. Sebab sangat penting untuk merencanakan bagaimana astronot akan menjelajahi planet merah.
Di dalam Mars Dune Alpha, peserta akan bercocok tanam, menjaga habitatnya, berolahraga, melakukan operasi robotik, dan melakukan simulasi perjalanan luar angkasa. Dan mereka akan menghadapi permasalahan nyata seperti gagalnya peralatan, keterlambatan komunikasi, faktor lingkungan yang menyebabkan stres, dan keterbatasan sumber daya.
Proses pendaftaran relawan dibuka dan akan ditutup pada 2 April, menurut agensi tersebut. Dalam program CHAPEA tersebut NASA mencari warga negara AS yang tidak merokok dan sehat berusia antara 30 dan 55 tahun yang mahir berbahasa Inggris.
“Pelamar harus memiliki keinginan yang kuat untuk petualangan yang unik dan bermanfaat serta minat untuk berkontribusi pada pekerjaan NASA dalam mempersiapkan perjalanan manusia pertama ke Mars,” menurut badan tersebut.
Ketika memilih kru CHAPEA, NASA memiliki kriteria khusus yang selaras dengan cara mereka memilih astronot. Di mana anggota awak simulasi Mars memerlukan gelar master di bidang STEM, seperti teknik, matematika, atau ilmu biologi, komputer atau fisika, atau persyaratan terkait. Seperti gelar kedokteran, dan harus mampu lulus tes fisik astronot.
NASA juga memerlukan dua tahun pengalaman profesional di bidang pilihan mereka atau setidaknya 1.000 jam waktu menjadi pilot di pesawat jet.
Jadwal proses seleksi bisa memakan waktu hingga 13 bulan, dan para finalis harus menjalani tes medis, psikologis, dan psikiatris untuk memastikan mereka siap secara mental dan fisik untuk misi yang panjang dan terisolasi tersebut.
Dan NASA juga merinci agar pelamar tidak memiliki alergi makanan atau obat-obatan tertentu. Hal tersebut dapat menyebabkan pelamar didiskualifikasi. Saat penyaringan, para kandidat dapat mengetahui bagaimana mereka akan diberi kompensasi atas waktu mereka jika terpilih.
Serangkaian Simulasi Mars
Baca Juga : Pengusaha Diajak Bertransformasi Hingga Melompat Lebih Tinggi
Misi CHAPEA pertama, yang dimulai pada 25 Juni 2023, dijadwalkan berakhir pada 6 Juli. Tujuan utama dari misi pertama adalah memantau dan menilai kesehatan dan kinerja kru. Karena mereka tinggal di ruang terbatas saat berhadapan dengan tantangan yang diantisipasi akan terjadi dalam kehidupan di Mars nantinya.
Para kru yang saat ini telah masuk di Mars Dune Alpha adalah ilmuwan peneliti Kelly Haston, insinyur struktur Ross Brockwell, dokter pengobatan darurat Nathan Jones dan ahli mikrobiologi Anca Selariu.
Sejauh ini, selama masa isolasi, para kru telah memanen tanaman pertama mereka, termasuk sayuran hijau, paprika, dan tomat, dengan menggunakan sistem berkebun di rumah. Tim juga telah melakukan banyak simulasi “Marswalks” di kotak pasir merah seluas 1.200 kaki persegi yang dirancang untuk meniru bagaimana rasanya bertamasya di permukaan Mars. Dan para kru terus melakukan eksperimen dan penyelidikan biologis dan fisik.
Pembelajaran dari misi perdana CHAPEA akan membantu NASA mengisi kesenjangan pengetahuan tentang cara memastikan awak Mars dalam keadaan sehat dan memiliki persediaan, serta dukungan yang memadai saat tinggal jutaan mil jauhnya dari Bumi. Total ada tiga misi CHAPEA yang direncanakan, dan semuanya memiliki tujuan yang sama.
“Misi kedua akan sangat mirip dengan misi pertama dengan tujuan yang sama untuk mengumpulkan data tambahan dari seluruh peserta,” kata Anna Schneider, pejabat urusan masyarakat di Johnson Space Center.