JATIMTIMES - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Malang Fatchullah meminta kepada seluruh struktur partai untuk mengawal jalannya proses rekapitulasi suara. Hal itu untuk memastikan bahwa tak ada upaya kecurangan yang dapat merugikan perolehan suara partai.
Hal itu disampaikan sebagai sikap atas laporan dari relawan salah satu caleg PKB yang mendapati adanya dugaan kecurangan berupa upaya penggelembungan suara oleh oknum parpol. Dan hal itu dapat berdampak pada berkurangnya perolehan suara PKB Kota Malang dalam kontestasi Pileg.
Baca Juga : Sikapi Hasil Pemilu, DPP LIRA Minta Parpol Kalah jadi Oposisi yang Terhormat
"Di Lowokwaru menurut kalkulasi tim kami, potensi dapat dua kursi. Nah saya khawatir karena ada data (temuan) di Dinoyo pada Form Plano, dia betul-betul hanya dapat suara 18, tapi disini kok jadi 118," ujar Fatchullah, Minggu (18/2/2024).
Menurutnya, hal tersebut bisa saja terjadi tanpa unsur kesengajaan. Terutama jika melihat pelaksanaan Pemilu secara serentak. Dimana hal itu juga membuat kinerja penyelenggara pemilu cukup keras. Bahkan hingga masa pemungutan suara usai.
"Ini harus diawasi betul, mungkin dari panitia capek, tidak ada unsur kesengajaan tolong dikawal sama teman-teman. Sehingga suara PKB tidak dikurangi. Dan suara parpol lain tidak menggelembung, ini sebagai investigasi internal DPC PKB. Dan data sudah mendekati final," terang Fatchullah.
Terlebih dalam hal ini dirinya tak ingin bertindak gegabah, dengan menduga bahwa hal itu dilakukan oleh salah satu oknum parpol. Hanya saja dirinya berharap bahwa seluruh parpol peserta pemilu dapat turut menyukseskan pemilu tanpa ada upaya kecurangan.
"Karena sesama parpol, teman dan kompetitor. Kita jangan sampai dalam demokrasi jangan sampai dicurangi. Dan jangan sampai mau kita dicurangi," imbuh Fatchullah.
Baca Juga : PPK Giri Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Pemilu Tahun 2024
Dirinya menyadari bahwa gelaran Pemilu merupakan satu pekerjaan berat. Hal itu pula juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakay termasuk yang bertugas sebagai penyelenggara.
Sehingga kejadian seperti itu menurutnya lumrah terjadi dalam setiap gelaran Pemilu. Namun demikian, jika memang ada kesalahan, tetap harus dapat diluruskan. Tujuannya tentu agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Yang perlu digaris bawahi, ada atau tidak ada masalah, kita ngawal bahkan harus setiap kecamatan bergilir. Sampai 6 orang kita kasih mandat per dapil. Tujuannya, kita berusaha menjaga stamina teman-teman saksi di lapangan. Di semua dapil juga gitu semua. Jadi sistem shift," pungkasnya.