free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Jokowi Bagikan Bansos Tanpa Libatkan Menteri Risma, Akademisi UNESA : Ada Kepentingan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

14 - Feb - 2024, 02:18

Placeholder
Menteri Sosial, Tri Rismaharini

JATIMTIMES - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini disebut tak sejalan dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) soal bantuan sosial (bansos) di masa Pemilu Tahun 2024. Bahkan, Risma juga disebut sama sekali tidak dilibatkan dalam pembagian bansos ini.

Hal ini viral dan diungkapkan oleh salah video podcast Tempo ‘Bocor Alus’ di akun youtube @TempoVideoChannel yang diunggah beberapa minggu lalu. 

Baca Juga : Pemilu Indonesia Jadi Sorotan di Jepang, Khususnya Kampanye

Pihak staf Presiden juga telah membenarkan bahwa Presiden Jokowi memang tidak mengajak Mensos Risma terkait bagi-bagi bansos pangan.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menyebutkan bahwa bansos yang dibagikan Presiden di masa pemilu ini berkaitan dengan cadangan pangan dari dampak El-Nino. Sehingga, melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional saat membagikannya.

Menanggapi itu, Pengamat Politik Univeristas Negeri Surabaya (UNESA) Dian Hijrah Saputra menilai apa yang dilakukan Presiden Jokowi dalam membagikan bansos tanpa meilibatkan Kementerian Sosial di masa pemilu justru bersifat substantif atau dinilai adanya kepentingan pribadi. “Karena itu bisa saja khalayak menilai bahwa ada kepentingan yang dilakukan oleh pak Jokowi terhadap bansos,” kata Dian, saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Menurutnya, penolakan Risma dalam membagikan bansos di masa tahun Politik ini tidak hanya menunjukkan menolak. Namun, mantan Wali Kota Surabaya ingin mempertanyakan bagaimana alur bansos yang akan dibagikan.

“Kementrian sosial bukan hanya menolak namun kemudian mempertanyakan bagaimana alur dan jumlah yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Dian menilai bahwa pembagian bansos yang dilakukan Jokowi ini dari pandangan masyarakat bukanlah tugas Presiden. Melainkan, seharusnya tugas yang berwenang yakni Kemensos, atau pejabat-pejabat bawahnya. 

“Akhirnya kemudian masyarakat menilai ini merupakan bentuk aktivitas presiden yang tidak sesuai dengan kaidahnya. Karena sebenarnya cukup pejabat seperti camat lurah yang melaksanakannya dengan disalurkan melalui kementrian sosial,” jelasnya.

Baca Juga : Foksi Laporkan Dirty Vote ke Bareskrim, Siapa di Balik Forum Komunikasi Santri Indonesia?

“Saya melihat bahwa apa yang dilakukan presiden dalam pembagian bansos ini justru keluar dari hal yang bersifat substantif dalam bansos tersebut,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Dian, khalayak menilai bertepatan di masa Pemilu ini bahwa ada kepentingan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi terhadap Bansos tersebut. Sebab, tidak melalui kaidah-kaidah yang harus diterapkan.

“Saya kira tidak hanya di masa pemilu. Justru pembagian bansos ini seharusnya dikembalikan kepada kaidah penyalurannya seperti melalui camat lurah yang kemudian bersentuhan langsung dengan masyarakat,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa Presiden sendiri seharusnya masih banyak tugas-tugas negara yang lebih penting selain membagikan bansos. 

“Masih banyak tugas lain dari presiden selain membagi bansos. Dimana bansos berasal dari dana APBN. Jika bansos dibagikan presiden apa fungsi aparatur sipil yang lain?,” pungkasnya.


Topik

Politik tri rismaharini bansos jokowi unesa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

A Yahya