free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Pemilu Indonesia Jadi Sorotan di Jepang, Khususnya Kampanye

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

14 - Feb - 2024, 02:02

Placeholder
Prof Suyoto, akademisi asal Indonesia yang kini mengajar Bahasa Indonesia di Kanda University of International Studies Jepang (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Dinamika politik yang berkembang pada Pemilu 2024 di Indonesia, banyak dinilai masyarakat Jepang justru kurang dewasa dalam implementasinya. Bahkan, beberapa peristiwa terkait politik di tanah air sempat menarik pemberitaan media di negara berjuluk Negeri Sakura itu.

Hal ini disampaikan, Prof Suyoto, akademisi asal Indonesia yang kini mengajar Bahasa Indonesia di Kanda University of International Studies Jepang saat ditemui di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, Senin, (13/2/2024). "Beberapa kejadian (terkait Pemilu 2024) sempat tampil di media massa di Jepang," katanya.

Baca Juga : Pemilu 2024 Bersamaan Valentine, Ini Pesan Kapolresta Malang Kota

Hal tersebut menurutnya menggambarkan kurang dewasanya masyarakat di tanah air dalam berpolitik. Meski begitu, pihaknya menyadari bahwa kondisi dalam politik di negara atau masyarakat berkembang memang seperti itu. "Kedewasaan berpolitik itu akan berjalan seiring dengan kemajuan negara, tata laksana organisasi pemerintahan," tuturnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, hal yang menjadi sorotan di Jepang dalam dinamika politik di tanah air adalah terkait kampanye.
Kondisi kampanye di tanah air banyak dilakukan dengan proses kampanye yang terbuka, seperti halnya turun ke jalan dengan membawa atribut identitas. 

Tentu, bagi sebagian masyarakat tak dipungkiri proses kampanye seperti ini membuat tidak nyaman dan terkesan mengganggu kenyamanan atau pun keamanan pengguna jalan. Sementara itu, di Jepang proses kampanye begitu berbeda dengan di tanah air. "Kalau di Jepang proses kampanye yang mobilitas atau bergerak itu tidak ada. Kampanye dilakukan di satu tempat tertentu, tidak sampai ke jalan dan dengan pengamanan yang cukup ketat," jelasnya.

Selain itu, fenomena debat Capres dan Cawapres di Indonesia juga menarik bagi masyarakat Jepang. Seperti diketahui dalam beberapa debat sebelumnya, banyak terjadi debat yang terkesan personal dan saling serang. Debat ini berbeda dengan debat yang terjadi di Jepang, dimana jauh lebih kondusif.

Baca Juga : Potret Indeks Pembangunan Manusia Jatim di Masa Kepemimpinan Khofifah-Emil

"Di Jepang mereka hanya menyampaikan visi dan misi dengan debat yang terarah, artinya tidak sampai berorientasi pada personal," paparnya.

Selain itu, menanggapi banyaknya akademisi di Indonesia yang bersuara terkait dinamika politik belakang ini, Prof Suyoto mengatakan bahwa akademisi Indonesia di Jepang tidak mengikuti arus fenomena ini. "Karena sudah lama (tinggal di Jepang) dan sudah terbiasa dengan kondisi berpolitik di Jepang, kami tidak terbakar dengan arus fenomena seperti itu. Kita arif mengikuti perkembangan," pungkasnya.


Topik

Politik prof suyoto kampanye pemilu indonesia masa tenang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya