JATIMTIMES - Tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Amal di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Mereka menangkap delapan staf medis serta orang-orang yang terluka. Aksi itu dilakukan Israel pada Jumat, (9/2/2024) lalu.
“Pasukan pendudukan menangkap delapan anggota staf kami di Rumah Sakit Al-Amal termasuk empat dokter dan menahan empat orang yang terluka beserta lima rekannya," kata Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) lewat pernyataan resmi mereka, dikutip dari Aljazeera Minggu, (11/2/2024).
Baca Juga : Tenggelam di Kolam Penampungan, Lansia Ditemukan Tak Bernyawa
Lebih lanjut PRCS mengungkap pasukan Israel juga menghina, menginterogasi dan memukul semua tim di rumah sakit tersebut serta tidak memberi mereka makanan dan akses ke toilet.
PRCS menduga jika tentara Israel telah mencuri uang dari rumah sakit dan orang-orang di sana, termasuk staf medis.
Disebutkan pula bahwa tentara Israel telah menyita laptop dan sistem radio (VHF), satu-satunya alat komunikasi di tengah pemadaman jaringan komunikasi di Kota Khan Younis yang berlangsung selama sekitar satu bulan.
Pada hari yang sama, PRCS melaporkan "telah kehilangan komunikasi total" dengan timnya di Rumah Sakit Al-Amal. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran mendalam tentang "keselamatan tim di Rumah Sakit Al-Amal, serta korban luka dan pasien."
Lalu pada Sabtu, (10/2/2024) Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak militer Israel membebaskan tenaga kesehatan dan pasien yang ditahan dari RS Al Amal. Mereka, lanjutnya, harus dilindungi sepanjang waktu.
"Kami mendesak pasien dan para pekerja medis dilepaskan segera. Pekerja medis, pasien, dan fasilitas (kesehatan) harus dilindungi sepanjang waktu," kata Tedros dalam unggahan akun media sosial X miliknya.
Baca Juga : Sosok Tamara Tyasmara, Aktris yang Putranya Meninggal Diduga Dibunuh
Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel memerintahkan penduduk di bagian utara dan tengah Gaza untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut. Ini menyebabkan kondisi yang penuh sesak saat ini di wilayah selatan, terutama di Rafah.
Kemenkes Gaza menyatakan 117 warga Palestina telah terbunuh, dan 152 lain luka-luka selama 24 jam terakhir.
Serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan/ Sementara itu, PBB mengestimasi 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur.
Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, di mana sedikitnya 28,064 warga Palestina telah terbunuh dan 67,611 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.