JATIMTIMES - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01 Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berkomitmen akan menuntaskan kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dan ratusan orang lainnya luka-luka. Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai menghadiri acara Slepet Imin di Cemara Ballroom, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (9/2/2024).
Mulanya Cak Imin mendengarkan langsung cerita dari beberapa orang tua korban Tragedi Kanjuruhan. Dirinya pun kaget ketika mendengar bahwa anak-anak dari beberapa orang tua itu menjadi korban meninggal dunia pada Tragedi Kanjuruhan.
"Saya kaget bahwa ada keluarga korban kanjuruhan yang anaknya meninggal. Mereka menyampaikan jika akan terus dan tidak akan berhenti mengejar keadilan," ujar Cak Imin.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, pihaknya akan merespons dan menindaklanjuti segala bentuk keresahan yang dialami masyarakat. Termasuk penuntasan Tragedi Kanjuruhan yang merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Ini (penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan) menjadi komitmen kita. Semua bentuk peristiwa kemanusiaan, termasuk kematian dan pelanggaran hukum, pelanggaran HAM harus kita tuntaskan," jelas Cak Imin.
Menurutnya, ketika nantinya dirinya bersama Anies Rasyid Baswedan terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk memimpin Republik Indonesia, maka kepastian hukum akan diberikan secara adil kepada seluruh rakyat Indonesia. "Jadi perlu kita beri kepastian hukum yang adil," tegas Cak Imin.
Sementara itu, salah satu orang tua korban yang hadir secara langsung mengeluarkan semua keresahannya terkait penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan yang selama ini menurutnya belum tuntas dan tidak memberikan keadilan kepada keluarga korban.
Menurutnya, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sudah pernah menempuh berbagai upaya hukum. Mulai membuat laporan di Polres Malang hingga ke Bareskrim Mabes Polri. Namun, hingga sekarang belum ada titik terang.
"Kita pertahankan Kanjuruhan sebagai tempat kejadian perkara agar tidak dibongkar. Tapi katanya sudah pernah terjadi rekonstruksi. Padahal keluarga korban tidak pernah diajak rekonstruksi, nah hukum yang mana, kok rekonstruksi yang berkepentingan saja," tutur orang tua korban.
Pihaknya mengaku, sebenarnya tidak ingin menyampaikan keresahannya di acara Slepet Imin. Namun, dirinya percaya bahwa Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar dapat memimpin Republik Indonesia dengan memenuhi rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sebetulnya kita tidak ingin di Slepet Imin mengajukan tuntutan, tapi kami cuma mengharapkan mudah-mudahan beliaunya bisa jadi RI 2. Sehingga perjuangan kami ada jalan dan ikhtiar menuju keadilan yang dialami oleh anak-anak kami," pungkasnya.