JATIMTIMES - Sejumlah TPS di Kabupaten Malang masuk zona rawan bencana. Ancaman yang dihadapi mulai dari banjir, hingga longsor yang bisa menutup akses jalan.
Kondisi geografis yang beragam di Kabupaten Malang membuat pelaksanaan Pemilu 2024 di masing-masing TPS memiliki kerawanan yang berbeda-beda. Hasil pemetaan Polres Malang menyatakan sebanyak 20 TPS memerlukan perhatian lebih. Sebanyak 15 di antaranya rawan bencana, dan lima lainnya TPS lokasi khusus.
Baca Juga : Jaringan Listrik Rawan Terganggu Saat Pemilu, PLN Ambil Sejumlah Langkah Antisipasi
15 TPS yang masuk zona rawan karena letak geografis yakni TPS 01 di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan; TPS 19 di Dusun Pusung, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari.
Berikutnya, TPS 21, TPS 22, TPS 23 di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading; TPS 16, TPS 17 di Desa Sumberejo; dan TPS 05, TPS 06 Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.
Serta lima TPS di Desa Taji, Kecamatan Jabung, yakni TPS 1,2,3,4 dan 5. Dan TPS 21 di Dusun Gumuk Mas, Desa Karangsari, Kecamatan Bantur.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana. Dikatakan dia, ratusan personel bakal diterjunkan sejak sebelum pencoblosan 14 Februari mendatang. Dengan jumlah TPS sebanyak 7.283 di wilayah hukum Polres Malang.
"Diantara seluruh TPS itu ada 15 yang perlu kita berikan perhatian lebih karena ada beberapa kendala geografis dan potensi bencana. Kemudian ada lima TPS khusus di sarana pendidikan. Ini yang kita pertebal," ungkap Putu Kholis di Mapolres Malang, Rabu (7/2/2024).
Untuk personel pengamanan, pihaknya menyiapkan 811 personel, bersama dengan aparat keamanan lain dan petugas ketertiban dari Pemkab Malang. Nantinya, pada dua hari menjelang pencoblosan yakni 12 Februari 2024 akan mulai pergeseran pasukan ke TPS.
Dari hasil analisis jajarannya, kerawanan saat ini lebih banyak berhadapan dengan ancaman seperti longsor hingga banjir. Dikhawatirkan jika terjadi akan menghambat proses distribusi hingga tahapan lain.
Baca Juga : Ramalan Cuaca 8 Februari, Warga Surabaya dan Sekitarnya Jangan Lupa Bawa Jas Hujan dan Payung
"Analisis kami sampai hari ini masih kendala kondisi geografis. Kekhawatiran akses tertutup longsor, atau ada pemadaman listrik, yang juga berdampak ke aktifitas (Pemilu)," ucap mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok itu.
Pria yang disapa Kholis itu menyampaikan bahwa pekan lalu pasukan pengamanan TPS telah melakukan simulasi pengamanan. Sebagai pelapis, personel Polsek juga akan dilibatkan. Mengingat, pengalaman tahun 2019 keseluruhan proses hingga perekapan di TPS berlangsung hingga larut malam.
"Pengamanan ring satu petugas TPS hingga di ring empat kita patroli rayon dan skala besar. Harapannya seluruh tahapan bisa berjalan lancar dan aman, termasuk pendistribusian dari gudang ke PPK," tutur Kholis.
Mengenai perbedaan dengan periode 2019, Kholis menyebut kali ini personel dinilai lebih siap dalam beragam kondisi. Lokasi khusus petugas kesehatan juga diadakan di TPS bekerja sama dengan rumah sakit daerah dan faskes terdekat di seluruh wilayah Kabupaten Malang.
"Semoga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti 2019 banyak yang sakit," imbuhnya.