JATIMTIMES - Debat capres terakhir yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu 4 Februari memanas. Khususnya momen saat capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat bertanya kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait isu krusial antara internet gratis dan makan gratis.
Momen panasnya debat terjadi saat Ganjar Pranowo mengklarifikasi pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut bahwa orang yang menginginkan internet gratis memiliki "otak lambat." Ganjar menilai jika pernyataan Prabowo yang viral sebelumnya, mengesampingkan urgensi digitalisasi dalam mengatasi ketimpangan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan.
Baca Juga : Ganjar Sebut Prabowo Terlambat Atasi Stunting: Bapak Terlambat
Merespons pertanyaan Ganjar, Prabowo menegaskan bahwa pernyataannya sebelumnya lebih menekankan pentingnya makanan daripada internet gratis. Ia mengklarifikasi bahwa komentarnya lebih kepada konteks prioritas makanan bagi orang miskin, bukan meniadakan urgensi internet gratis.
"Yang Bapak (Ganjar) dengar ucapan saya yang saya katakan adalah yang mana, yang lebih penting (antara) internet gratis atau makan gratis untuk orang yang sedang susah, untuk orang miskin, untuk orang kalangan bawah. Itu yang saya maksud. Jangan internet gratis lebih dipentingkan daripada makan gratis," jelas Prabowo.
"Makan ini mutlak untuk rakyat kita, harus makan, anak-anak makan, orang miskin harus makan. Itu maksud saya," imbuhnya.
Prabowo pun mengakui dan setuju dengan adanya program internet gratis yang dimiliki Ganjar. "Kalau internet gratis bagus untuk ketimpangan digital dan sebagainya, saya sependapat. Mungkin ada yang kurang lengkap itu mungkin ya (pernyataannya). Tapi saya tidak bermaksud bahwa internet gratis itu tidak penting kalau dibandingkan dengan makan gratis," tandasnya.
Terus menyerang, Ganjar kembali mengkritik pernyataan Prabowo dengan menyebutnya "sadis". Mantan gubernur Jawa Tengah itu menekankan bahwa internet gratis memiliki dampak besar dalam mendigitalisasi desa-desa, terutama yang masih blankspot. Ganjar juga membawa contoh dua kementerian yang dia siapkan sebagai inisiatif digitalisasi.
"Untuk internet yang bagus, jejak digital tidak akan pernah hilang Pak Prabowo. Maka statemen bapak yang hari ini mencoba mengklarifikasi rasa-rasanya di publik sudah lewat karena pernyataan bapak itu sangat besar dan membandingkan itu," ujar Ganjar.
"Maka kalau kita berbicara bahwa orang yang pilih internet gratis, hanya maaf orang lambat, saya kira itu sangat sakit," imbuhnya.
Baca Juga : Debat Terakhir, Prabowo Banyak Setuju dengan Program Anies
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pembandingan antara internet gratis dan makan gratis tidak bermaksud untuk merendahkan internet gratis. Ia menegaskan pentingnya makanan, tetapi tak mengabaikan perlunya internet gratis di seluruh desa Indonesia sebagai upaya untuk memajukan negara.
"Saya tegaskan kembali dalam konteks internet gratis. Bandingkan dengan makan gratis, mana yang lebih diprioritaskan. Maksud saya adalah makan gratis diprioritaskan. Bukan berarti internet gratis tidak penting sama sekali," jelasnya.
"Saya apabila jadi presiden, saya akan bawa internet gratis ke seluruh desa di seluruh Indonesia. Tapi makan gratis untuk anak-anak Indonesia, ibu-ibu hamil itu seperti itu utama bagi saya," sambung Prabowo.
Sebagai informasi, tema debat capres kali kelima dan terakhir ini adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi.