JATIMTIMES - Jelang hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia KH. Mohammad Bisri mengimbau agar masyarakat memilih dan mencoblos dengan hati nurani.
Sosok ulama yang juga akademisi dan pernah menjadi Rektor Universitas Brawijaya (UB) ini menuturkan, bahwa kontestasi Pemilu 2024 diibaratkan seperti pertandingan sepak bola. Di mana masing-masing pendukung tim kesebelasan yang terus ramai memberikan dukungan.
Baca Juga : Prediksi Cuaca Malang Raya dan Sebagian Jatim, 4 Februari 2024
Maka di setiap pertandingan atau kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Setelah diperoleh hasil yang adil, maka semuanya akan berjalan normal dan tenang seperti biasa.
Hal itu sama seperti halnya dengan momentum Pemilu 2024. Di mana masing-masing pendukung kontestan politik akan sekuat tenaga mendukung masing-masing calonnya.
Tetapi yang harus diingat, semua adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang harus terus menjaga kerukunan antar masyarakat demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Harapan saya sudahlah kita pilih masing-masing dalam bilik sesuai dengan hati nurani," ujar Kiai Bisri saat ditemui di komplek Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia.
Sosok ulama kelahiran Malang ini pun berharap, melalui momentum Pemilu 2024, masyarakat bisa mendapatkan pemimpin dan wakil rakyat yang terbaik bagi kemajuan Indonesia.
"Mudah-mudahan dari kumpulan itu mendapatkan pilihan yang terbaik untuk Indonesia," tutur Kiai Bisri.
Pihaknya pun berpesan kepada seluruh masyarakat agar turut menjaga kondusivitas yang sudah terbangun di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, sangat rugi ketika antar masyarakat bertengkar karena hanya beda pilihan dalam Pemilu 2024. "Apa sih manfaatnya kalau kita ribut-ribut. Bangsa ini sudah mulai tenang," kata Kiai Bisri.
Selain itu, Kiai Bisri juga meminta kepada elit-elit politik maupun kontestan dalam Pemilu 2024 tidak perlu memperkeruh suasana sehingga menimbulkan polarisasi di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga : Jaga Adipura, DLH Kota Malang Akan Konsen Penanganan Sampah
"Kita tenang-tenang saja rakyat juga sehari-hari cari makan, sekolah. Janganlah elit-elit politik itu menambah ramai-ramai karena itu nggak bagus untuk bangsa," tegas Kiai Bisri.
Disinggung mengenai beberapa pengasuh ponpes telah secara resmi memberikan dukungan kepada masing-masing kontestan politik, menurut Kiai Bisri hal itu merupakan hak demokrasi setiap WNI, termasuk pengasuh ponpes.
"Kalau itu kan hak demokrasi masing-masing. Kalau Pondok kami, kami sarankan kita semua nggak usah ikut berpolitik," ungkap Kiai Bisri.
Menurutnya, Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia bertugas untuk mencetak sumner daya manusia yang sesuai dengan ajaran Agama Islam dan dapat mengamalkan ilmu-ilmu Agama Islam di kehidupan sehari-hari.
Meskipun mendeklarasikan diri tidak terjun ke dunia politik dalam momentum Pemilu 2024 ini, Kiai Bisri tetap mengimbau kepada seluruh jamaah Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia untuk tetap menyalurkan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Tetap saya sarankan untuk memilih. Tetap nyoblos tapi sesuai dengan hati nurani. Saya tidak memengaruhi, karena Pondok ini (Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia) saya jaga ketenangannya," pungkas Kiai Bisri.
