JATIMTIMES - Sejumlah isu terkait isu begal telah dikonfirmasi Polresta Malang Kota bahwa cukup meresahkan masyarakat. Bahkan ada satu di antaranya diamankan oleh polisi karena membuat laporan palsu.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menghimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam meng-upload konten di media sosial. Serta mengantisipasi agar waspada dan mengurangi bepergian di malam hari.
Baca Juga : 8.000 Nakes di Kota Malang Bakal Siaga di TPS Saat Pemilu Mendatang
“Apabila harus pulang di malam hari, usahakan ditemani atau menggunakan moda transportasi yang aman serta memerhatikan waktu, rute, dan keselamatan pribadi,” kata Danang.
Danang pun menyebut bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan mengecek CCTV di TKP. Termasuk melakukan pemeriksaan pada content creator yang mengunggah video dengan narasi darurat begal di Kota Malang.
“Hasil penyelidikan dari beberapa postingan yang dibuat oleh content creator tidak sesuai dengan yang diberitakan,” ungkap Danang.
Setelah diketahui dalam penyelidikan informasi tersebut tidak benar, pembuat konten kemudian didatangi untuk memberikan klarifikasi.
Sejauh ini para pembuat konten sudah membuat klarifikasi, baik surat maupun video. Klarifikasi itu menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan sifatnya tidak benar dan tidak bisa dipastikan.
“Ada satu informasi yang setelah kami klarifikasi dan kami cek yakni adanya dugaan begal yang ada di SPBU Ranugrati,” ujar Danang.
Baca Juga : Untuk Kelancaran Pemilu, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Linmas Harus Fit
Setelah penyelidikan lebih lanjut, yang bersangkutan menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar dan sengaja dibuat untuk komunikasi dengan istrinya dengan tujuan agar mentransfer sejumlah uang untuk membayar hutang.
“Untuk informasi di media sosial terkait begal di Kota Malang kita sudah melakukan pendalaman, dan menurut saksi-saksi yang diperiksa tidak ada yang melihat secara langsung kejadian tersebut,” lanjut Danang.
Baru-baru ini, Polsek Klojen telah mengungkap salah satu pemuda yang membuat laporan palsu. Pemuda tersebut membuat laporan menjadi korban begal karena takut dimarahi ibunya gara-gara handphone dan tasnya dibawa oleh pacarnya.