JATIMTIMES- Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengungkap fakta mengejutkan terkait kelulusan istito’ah bagi calon jemaah haji asal daerah tersebut. Menurut data dari Dinkes Kabupaten Blitar, penyakit diabetes dan pikun menjadi penyebab utama banyaknya calon jemaah haji yang tidak berhasil lolos istito’ah.
Dari 31 calon jemaah haji yang menjalani tes kesehatan, mayoritas di antaranya didiagnosis menderita diabetes. Sebanyak 17 orang calon jemaah haji asal Kabupaten Blitar memiliki kadar gula darah di atas 8, menjadikannya penderita diabetes yang belum bisa lolos dari istito’ah.
Baca Juga : FKIP Unisba Blitar Lepas 227 Mahasiswa PLP, Siapkan Masa Depan Guru Profesional
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto, mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk menurunkan kadar gula darahnya dan akan diuji lagi setelah satu bulan.
Selain diabetes, masalah kesehatan yang cukup meresahkan adalah pikun, terutama pada calon jemaah haji yang berusia lanjut. Sebanyak 11 orang calon jemaah haji asal Kabupaten Blitar diketahui mengalami pikun, membuat mereka tidak dapat lolos dari istito’ah.
Dinkes Kabupaten Blitar berencana untuk menggelar rapat dengan Kementerian Agama Kabupaten Blitar guna menangani permasalahan ini,” ungkap Anggit Ditya Putranto, Selasa (23/1/2024).
Selain diabetes dan pikun, hipertensi dan penyakit jantung juga menjadi penyebab ketidaklolosan istito’ah. Empat calon jemaah haji terdeteksi menderita hipertensi, sementara tiga lainnya memiliki masalah jantung. Kondisi kesehatan ini membuat mereka tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya dalam persiapan keberangkatan haji.
Meskipun telah dilakukan tes kesehatan pada 31 calon jemaah haji, Dinkes Kabupaten Blitar menyatakan bahwa belum semua data masuk ke aplikasi Siskohatkes.
Baca Juga : Cara Menanam Rambutan dari Biji: Tips Lengkap Buah Berkualitas
“Petugas puskesmas yang melakukan tes kesehatan masih berusaha mengunggah hasil tes ke aplikasi tersebut, terkendala oleh masalah server yang sedang diatasi,” imbuh Anggit.
Situasi ini menunjukkan pentingnya peran Dinkes dan kerja sama antarinstansi untuk memastikan kesehatan calon jemaah haji sehingga calon Jemaah haji dapat melewati semua tahap persiapan dengan lancar dan menjalankan ibadah haji dengan sehat dan aman.