JATIMTIMES - Dari banyaknya komoditas hasil perkebunan yang ada di Kabupaten Malang, terdapat tiga komoditas hasil perkebunan yang berpotensi untuk masuk memenuhi pasar ekspor.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputera menyampaikan, bahwa ketiga komoditas hasil perkebunan ini merupakan produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Malang dan berpotensi bersaing di pasar ekspor.
Baca Juga : Pemkab Blitar Siapkan Dana Miliaran Rupiah untuk Tingkatkan Infrastruktur Jalan Penghubung JLS
Ketiga komoditas hasil perkebunan yang memiliki potensi untuk bersaing di pasar ekspor yakni Kopi Dampit yang berasal dari Kecamatan Dampit; Pisang Sang Mulyo dari Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit; serta Alpukat Pameling dari Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang.
Avicenna menyampaikan, untuk komoditas kopi, Kabupaten Malang terkenal dengan Kopi Dampit yang menjadi salah satu penghasil jenis kopi robusta terbaik di Indonesia. Menurutnya, peluang untuk ekspor Kopi Dampit sangat tinggi.
"Dengan peluang ekspor yang ada sekarang saja, dari mitra kerja itu sekitar 43 ribu ton per tahun. Sedangkan kita dari petani hanya mampu 13 ribu ton. Jadi sebenarnya kita masih banyak sekali peluang di situ," ungkap Avicenna.
Selain Kopi Dampit, juga ada komoditas perkebunan Pisang Sang Mulyo yang berasal dari Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang berpotensi bersaing di pasar ekspor.
"Kita punya Pisang Sang Mulyo dengan produksi satu juta ton kurang lebih setiap tahunnya," ujar Avicenna.
Menurut Avicenna, Pisang Sang Mulyo memiliki keistimewaan tersendiri. Pada umumnya, satu tandan pisang berisi lima atau lebih sisir pisang. Namun, Pisang Sang Mulyo berisi 16-22 sisir dalam satu tandan. Di mana dalam satu sisirnya rata-rata berisi 20 buah..
Sedangkan untuk berat dari Pisang Sang Mulyo mencapai 50-70 kilogram dalam setiap tandan. Kemunculan Pisang asli Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit ini juga diapresiasi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga : Komitmen Optimalisasi PAD, Bapenda Jalin Kerjasama dengan PLN UP3 Malang
Hal itu terbukti dari nama yang disematkan pada jenis pisang tersebut. Untuk nama Sang diberikan oleh Presiden RI Jokowi dan nama Mulyo diberikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Selanjutnya, komoditas hasil perkebunan yang sudah siap untuk menjajaki pasar ekspor yakni Alpukat Pameling. Di mana Alpukat varietas Pameling ini berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
"Insya allah setahun atau dua tahun ke depan, Alpukat Pameling ini akan bisa mulai panen," kata Avicenna.
Alpukat Pameling dinobatkan sebagai Alpukat Unggulan Nasional tahun 2019 oleh Kementerian Pertanian RI yang berasal dari Kabupaten Malang.
Alpukat Pameling memiliki keistimewaan tersendiri. Baik dari berat hingga bentuk Alpukatnya. Di mana untuk satu buah Alpukat Pameling bisa memiliki berat mulai dari 600 gram hingga 2 kilogram. Lalu untuk satu pohon Alpukat Pameling juga memiliki produktivitas tinggi yang mencapai 150-200 kilogram.