JATIMTIMES - Puluhan pemilih mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Rabu (27/12/2023).
Selain para pemilih, sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga terlihat menjalankan tugasnya saat para pemilih mendatangi TPS.
Baca Juga : Gelar Konsultasi Publik, RPJPD Situbondo Harus Berdampak terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Di sisi lain, petugas ketertiban juga terlihat bersiaga mengamankan jalannya pemungutan suara sebelum akhirnya dilakukan penghitungan suara. Para pemilih yang datang ke TPS tersebut, berasal dari beberapa kategori dan rentang usia. Diantaranya meliputi para pemilih dari kalangan lansia hingga muda, dan bahkan mereka yang sedang sakit karena dalam masa pengobatan.
Secara bergantian, para pemilih memasuki TPS sebelum kemudian memasuki bilik suara untuk mencoblos. Di sisi lain, petugas KPPS juga terlihat memberikan arahan kepada satu per satu pemilih saat proses pemungutan suara berlangsung.
Demikian gambaran di lokasi saat KPU Kabupaten Malang menyelenggarakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2024, yang berlangsung di halaman KPU Kabupaten Malang, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (27/12/2023).
"Simulasi pemungutan suara ini untuk mengetahui segala proses sejak dimulai dibuka TPS jam 07.00 WIB, sampai nanti ditutup jam 13.00 WIB. Apa yang kemungkinan terjadi, apa yang harus dilakukan oleh pemilih, maupun yang harus dilakukan oleh KPPS, hingga yang dilakukan oleh petugas ketertiban," ungkap Komisioner KPU Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika.
Komisioner KPU Kabupaten Malang yang karib disapa Dika ini menambahkan, para pemilih yang dihadirkan dalam simulasi tersebut, merupakan mereka yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Yakni para DPT yang berasal dari Kecamatan Kepanjen.
Hal itu dilakukan guna memastikan para DPT bisa hadir dalam simulasi. Sedangkan TPS yang disimulasikan adalah jumlah DPT pada salah satu TPS yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe).
Sementara itu, DPT yang diundang secara resmi oleh KPU Kabupaten Malang untuk berpartisipasi dalam simulasi, adalah mereka yang berasal dari berbagai kalangan. Yakni mulai dari pemilih yang memang sedang sakit sehingga membutuhkan kursi roda, hingga kalangan lansia.
Langkah tersebut, dijelaskan Dika, disimulasikan oleh KPU Kabupaten Malang untuk mempersiapkan beragam kondisi di TPS saat proses pemungutan hingga penghitungan suara berlangsung pada 14 Februari 2023 mendatang.
"Tentu ada yang berbeda-beda dalam situasi dan kondisinya. Misalnya dalam kondisi sedang sakit atau kondisi disabilitas, bagaimana perlakuan saat di dalam TPS. Apakah disediakan kursi atau lain-lain, apakah ada alat bantu tuna netra atau yang lainnya, atau bisa menggunakan pendamping. Bentuk kegiatannya itu yang kita coba simulasikan hari ini," imbuhnya.
Dika melanjutkan, segala kemungkinan yang terjadi, termasuk fasilitas yang disediakan bagi para difabel, semuanya telah disimulasikan. Termasuk keberadaan pintu masuk dan pintu keluar yang bisa diakses menggunakan kursi roda.
Baca Juga : Pemakaman Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko di TMP Jadi Polemik, Beredar Surat Pernyataan LVRI
"Termasuk apa yang tidak boleh dilakukan di dalam TPS. Tadi juga sudah ada simulasi ketika ada pewarta yang masuk ke dalam (TPS) disuruh keluar, itu situasi sebenarnya nanti saat di TPS," ujarnya.
Disampaikan Dika, saat proses pemungutan suara berlangsung, semua yang tidak berkepentingan memang dilarang memasuki area TPS. Sehingga hanya KPPS, petugas ketertiban, pemilih hingga saksi dan pengawas yang memang diperkenankan berada di area TPS.
Sekedar informasi, dijelaskan Dika, dalam simulasi kali ini menghadirkan 85 DPT. Jumlah tersebut sesuai dengan jumlah DPT pada salah satu TPS yang ada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Sedangkan calon petugas KPPS yang dilibatkan dalam simulasi telah sesuai dengan ketentuan. Yaitu berjumlah tujuh orang dengan dua orang petugas ketertiban TPS.
Selain itu, badan ad hoc dan beberapa undangan juga turut dihadirkan, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Malang. Yakni sebanyak lima orang dari setiap kecamatan yang totalnya ada sebanyak 165 orang.
Dika berharap, melalui simulasi yang telah berlangsung dapat memastikan sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa KPU Kabupaten Malang sudah siap menyelenggarakan Pemilu 2024. Termasuk pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Bentuk simulasi ini kita dokumentasikan, nantinya juga sebagai bahan sosialisasi supaya masyarakat juga mengetahui bagaimana proses penggunaan hak suaranya di TPS," tukas Dika yang kini menjabat sebagai Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Malang ini.