JATIMTIMES- Seorang atlet Olimpiade pria asal Inggris saat ini tengah dalam penyelidikan oleh otoritas anti-doping. Penyelidikan ini terjadi setelah dokumen pengadilan Amerika Serikat mengklaim bahwa ia menerima obat terlarang selama berada di Amerika pada tahun 2021.
Menurut dokumen yang diajukan di New York sebelumnya, atlet tersebut diberikan obat peningkat performa oleh Eric Lira. Ia adalah seorang terapis Amerika yang tengah menghadapi hukuman 10 tahun penjara berdasarkan Undang-Undang Anti-Doping Rodchenkov yang baru. Hal ini berarti aktivitas pemberian obat tersebut sebagai tindak pidana.
Baca Juga : Triwulan III Investasi Kota Batu Tembus Rp 173,616 Miliar, Pemkot Batu Kantongi Penghargaan
Meskipun atlet Inggris tersebut tidak disebutkan namanya, diharapkan bahwa Unit Integritas Atletik mengetahui identitasnya dan tuduhan akan segera diajukan. Namun, UK Anti-Doping dan UK Athletes menolak untuk memberikan komentar.
Dalam surat dakwaan yang diungkapkan pada hari Kamis (14/12/2023), disebutkan bahwa Lira menyediakan zat terlarang (eritropoietin, hormon pertumbuhan manusia atau hGH, dan clenbuterol) kepada setidaknya tiga atlet Olimpiade. Tiga atlet ini diketahui adalah perwakilan dari Nigeria, Swiss, dan Inggris.
Meskipun tidak ada atlet yang disebutkan namanya, rincian dalam catatan tersebut menjelaskan bahwa atlet Nigeria berasal dari cabang lari 100m dan 200m bernama Blessing Okagbare. Ia tercatat mundur beberapa jam sebelum babak semifinal lari 100m di Tokyo setelah hasil tes positif untuk hormon pertumbuhan manusia.
Dalam surat dakwaan yang diajukan oleh jaksa AS, disebutkan bahwa: "Atlet 1 [Okagbare] bukan satu-satunya pesaing Olimpiade yang menerima PEDs [performance enhancing drugs] dari Lira".
Baca Juga : STIE Malangkucecwara Tingkatkan Kesadaran Mahasiswa untuk Tertib BerlalulintasĀ
"Lira juga menyediakan obat kepada seorang atlet yang berkompetisi atas nama Swiss menjelang Olimpiade [Atlet 2] pada musim panas 2021, dan membahas dengan seorang perantara detektabilitas pada tes obat dari salah satu obat yang dilarang yang diberikan Lira kepada Atlet 2."
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa dua pelatih AS lainnya, O'Neil Wright dan Dewayne Barrett, membantu Lira. Menurut laporan yang diungkapkan oleh Washington Post pada hari Kamis, atlet Swiss bertemu dengan Lira di bandara internasional John F. Kennedy untuk membeli hormon pertumbuhan manusia. Lira kemudian menagih Barrett sebesar $4.590, menurut surat dakwaan.