JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan memberikan pelatihan kepada sukarelawan penjaga perlintasan kereta api (supelka). Supelka nantinya akan ditugaskan untuk berjaga dan mengatur kendaraan yang akan melintas di perlintasan sebidang.
Hal itu dilakukan untuk bisa meminimalisasi risiko kecelakaan pada perlintasan KA sebidang yang biasanya memang tidak dilengkapi dengan palang pintu perlintasan dan memang hanya dapat dilalui paling banyak dua kendaraan. Bahkan di beberapa perlintasan, ada yang hanya dapat muat dilintasi satu kendaraan roda dua hingga hanya pejalan kaki.
Baca Juga : Pastikan Surat Suara Caleg Tak Ada Kesalahan, KPU Kota Batu Bakal Datangi Percetakan
Di Kota Malang sendiri tercatat ada sebanyak 11 titik ruas perlintasan KA sebidang. Namun, dengan banyak pertimbangan, 3 di antaranya harus ditutup oleh KAI (Kereta Api Indonesia).
"Yang dianggarkan Pemkot Malang nanti (ruas perlintasan KA sebidang) dipasang portal diberi sinyal-sinyal rambu marka dan diberi petugas jaga. Itu di tahun depan," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra.
Pria yang akrab disapa Jaya ini mengatakan bahwa petugas jaga tersebut juga akan dibekali pelatihan. Bahkan pelatihannya terpusat dan dilakukan oleh PT KAI. "Saat ini kalau tidak salah ada dua orang yang sudah dikirim untuk pelatihan (supelka)," imbuh Jaya.
Dalam pelatihan tersebut, seorang petugas nantinya akan dibekali beberapa petunjuk. Terkait dengan menerima signal jika kereta akan melintas untuk selanjutnya membatasi pengendara untuk tak melintas.
"Kita akan beri seragam, terutama pelatihan. Sementara ada keterbatasan anggaran. Dari yang dikirim dua, nanti akan memberikan pelatihan bagi relawan semua. Statusnya relawan," jelas Jaya.
Baca Juga : Pembangunan Jembatan Lembayung Molor, Pengembang Terancam Didenda
Sementara itu, saat ini masih tersisa sebanyak 8 titik perlintasan KA sebidang. Sedangkan menurut perhitungannya, setidaknya dalam 1 titik dibutuhkan 3 orang supelka yang nantinya akan bertugas secara shift. "Jadi nanti shift-shift-an. Per orang 8 jam," pungkas Jaya.
Untuk itu, setidaknya dibutuhkan sebanyak 24 orang supelka. Namun rencananya dari 4 perlintasan sebidang yang ada, dua di antaranya untuk penjagaan akan diserahkan ke PT KAI.