JATIMTIMES - Anak perempuan berinisial K menjadi satu-satunya anggota keluarga yang ditemukan selamat pada peristiwa tewasnya satu keluarga di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023). Di usianya yang masih 12 tahun, K kini hidup sebatang kara usai satu keluarganya, yakni kedua orang tua dan saudara kembarnya, meninggal pada Selasa (12/12/2023).
Usai peristiwa memilukan tersebut, K mendapatkan pendampingan intensif oleh tim gabungan yang turut melibatkan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang. Di tengah kepanikan yang dialaminya, K diketahui sempat bercerita kepada para warga terkait kronologi sebelum keluarganya ditemukan tewas mengenaskan.
Baca Juga : Arek Suroboyo Antar Anak Asuhnya Juara Bulu Tangkis Antar-Universitas di Amerika
Belakangan diketahui, sebelum kedua orang tuanya dan saudara kembarnya ditemukan tewas, K sempat mendapat pesan dari ayahnya untuk tidur terpisah, Senin (11/12/2023).
"Katanya bapaknya bilang gini 'dik, kamu tidur di depan, saya orang tiga tidur di belakang'," ucap Iswahyudi selaku ketua RT di rumah tempat tinggal para korban saat menceritakan kembali cerita yang disampaikan K kepada para warga, Selasa (12/12/2023).
Mendapat pesan tersebut, K diketahui menuruti permintaan orang tuanya. Dia kemudian tidur terpisah dengan kedua orang tua dan saudara kembarnya.
Keesokan harinya, yakni pada Selasa (12/12/2022) sekitar waktu subuh, K terbangun dari tidurnya. Dia kemudian mengetuk pintu kamar tempat orang tua dan saudara kembarnya beristirahat.
"Dari keterangan anaknya itu (K), sekitar jam 04.00 dia bangun mau ke kamar orang tuanya. Terus di ingatkan, 'nanti saja jam 08.00 WIB', karena (K) masuk sekolahnya siang. Terus dia kembali lagi. Yang mengingatkan itu bapaknya," imbuhnya.
Sekitar empat jam kemudian, yakni pada kisaran pukul 08.15 WIB, K kembali mengetuk pintu kamar tempat orang tua dan saudara kembarnya tidur. Pada saat itu, K mendengar rintihan dari bapaknya untuk minta tolong kepada warga.
"Bapaknya dari kamar sempat teriak 'nak tolong minta tolong ke tetangga'. Jadi, anaknya lari keluar (rumah) dan minta tolong ke tetangga sebelah rumah. Setelah itu orang-orang baru ke situ (rumah korban)," ujarnya.
Ketika mendatangi rumah K beserta keluarganya itulah, tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah korban mendapati pintu kamar terkunci. Dia kemudian berinisiatif meminta bantuan kepada warga lainnya untuk mendobrak pintu kamar tersebut.
"Posisi ditemukan, bapaknya sudah koma kehabisan darah di kamar belakang. Sedangkan (istrinya) tidak ada luka, tapi (mulutnya) berbusa. Sedangkan anaknya (meninggal) dengan kondisi mulut sudah membiru," terangnya.
Mengetahui kejadian tersebut, para warga akhirnya menghubungi pihak kepolisian yang kemudian berinisiatif untuk membawa bapak dari K ke rumah sakit. "Kalau bapaknya ada (luka) sayatan di tangan, ada tiga sayatan, ada yang besar hingga urat nadinya putus," ungkap Iswahyudi.
Ditemui di saat bersamaan, Dodik, salah satu sepupu dari keluarga para korban, mengaku sempat berusaha menyelamatkan korban dengan membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tetap tidak tertolong. "Sempat di bawa ke rumah sakit. Bapaknya meninggal jam 08.50 WIB. Keterangan dari UGD (meninggal) karena kekurangan darah," ujarnya.
Baca Juga : Misteri Wasiat yang Tertulis di Cermin dalam Peristiwa Tewasnya Satu Keluarga di Pakis
Setelah selesai mengurus keperluan jenazah di rumah sakit, Dodik kemudian kembali ke rumah saudaranya di lokasi kejadian untuk menjemput K, keponakannya.
"Saya sempat menyusul ke rumah sakit. Jadi, saya yang menunggu di UGD. Setelah itu saya pulang menjemput anaknya yang selamat," ujarnya.
Diterangkan Dodik, paska-peristiwa memilukan tersebut, K sempat menjalani pemeriksaan kesehatan. Beruntung, K dinyatakan sehat oleh petugas medis.
Belakangan diketahui, pemeriksaan terhadap K dilakukan lantaran warga dan petugas kepolisian yang menangani kasus ini menemukan beberapa gelas yang diduga sempat digunakan untuk wadah obat nyamuk cair oleh para korban.
"(K) sudah dicek kesehatannya dan tidak apa-apa, normal, tidak minum. Ada gelas, tapi ketika warga ke sana (rumah korban), gelasnya sudah kosong," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan, para korban yang ditemukan tewas merupakan pasangan suami istri bernama Wahaf (44) dan Sulikhah (40), serta satu anak perempuannya berinisial R (12). Sementara itu, satu anak kembaran dari R yang selamat diketahui berinisial K. Paska-kejadian, anak perempuan berusia 12 tahun tersebut ditemukan hidup.
Kejadian tersebut baru diketahui warga saat K berlarian keluar rumah sembari berteriak minta tolong kepada warga, Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 08.15 WIB. Tetangga yang mendengarkan teriakan tersebut bergegas mendatangi rumah K beserta keluarganya.
Ketika itulah, warga menemukan istri dan satu orang anaknya telah tewas dengan kondisi sang ibu mulutnya berbusa. Sedangkan mulut dari anaknya berwarna kebiruan. Sementara itu, sang suami ditemukan masih hidup dalam kondisi sekarat dengan pergelangan tangan berlumuran darah karena luka sayatan. Setelah sempat di bawa ke rumah sakit, sang suami akhirnya dinyatakan meninggal karena kehabisan darah.