free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Kasus Covid 19 di Singapura Melonjak Dua Kali Lipat 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Dec - 2023, 15:49

Placeholder
Penyakit covid di Singapura melonjak, penggunaan masker kembali diberlakukan. (Foto: ilustrasi halodoc)

JATIMTIMES - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyebut jumlah infeksi COVID-19 meningkat secara signifikan di Singapura dan mendesak masyarakat untuk terus mengikuti vaksinasi.

Melansir Channel New Asia (CNA), jumlah perkiraan infeksi COVID-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 pada periode 19-25 November, dibandingkan dengan 10.726 di minggu sebelumnya.

Baca Juga : Pejabat Filipina Sebut Teroris Asing Jadi Dalang Pengeboman di Marawi

“Rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat COVID-19 tetap stabil,” jelas MOH.

Selain itu, MOH juga menjelaskan jika peningkatan infeksi mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim perjalanan di akhir tahun dan berkurangnya kekebalan penduduk.

EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 tetap menjadi subvarian utama di Singapura, mencakup lebih dari 70 persen kasus yang diurutkan.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes Singapura. 

Mengingat peningkatan penyakit pernafasan di negara-negara belahan bumi utara pada bulan-bulan musim dingin, kementerian mengatakan kejadian penyakit pernafasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir.

“Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambahnya.

Tiongkok, yang mengalami lonjakan penyakit mirip influenza sejak pertengahan Oktober, mengatakan lonjakan tersebut disebabkan oleh pencabutan pembatasan COVID-19 dan peredaran patogen yang diketahui, yaitu influenza dan infeksi bakteri umum yang menyerang anak-anak, termasuk pneumonia mikoplasma.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pihak berwenang Tiongkok mengatakan mereka belum mendeteksi adanya patogen yang tidak biasa atau baru di bagian utara negara itu.

Baca Juga : Viral, Pangkalan IDF Israel dan Puluhan Kendaraan Lapis Baja Dikuasai Hamas 

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat bahwa hingga saat ini, WHO menyatakan bahwa tren peningkatan penyakit pernafasan bukanlah hal yang tidak terduga karena dimulainya musim dingin.

Sementara itu, infeksi COVID-19 berkontribusi terhadap jumlah keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi COVID-19. Kementerian juga merekomendasikan dosis tambahan setelah dosis vaksin terakhir dalam jangka waktu setahun untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, serta penghuni fasilitas perawatan lansia.

“Di luar kelompok ini, semua individu berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama bagi petugas kesehatan dan anggota rumah tangga/pengasuh individu yang rentan secara medis,” jelas kementerian.

“Kemenkes terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat. Dengan dimulainya musim puncak perjalanan ke luar negeri, Kementerian Kesehatan ingin mengingatkan semua wisatawan untuk waspada dan menerapkan tindakan pencegahan perjalanan yang relevan," imbuh MOH.

Masyarakat Singapura juga bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Pusat Pengujian dan Vaksinasi Bersama. Mereka juga mungkin menerima suntikan di klinik-klinik ini.


Topik

Internasional Covid-19 corona singapura



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni