free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Heboh Data Pemilih KPU Bocor, Begini Tanggapan Kemenkominfo 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

30 - Nov - 2023, 02:23

Placeholder
Unggahan bukti pencurian data KPU oleh Jimbo. (Foto: X)

JATIMTIMES - Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dikabarkan dibobol oleh hacker. Akibatnya sekitar 250 data pemilih tetap (DPT) bocor dan dijual ke dark web. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan faktor ekonomi menjadi motif pelaku mencuri dan menjual data 204 juta daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Ini motifnya sih ekonomi, dalam pengertian jualan data. Kan data sekarang mahal harganya iya kan, gitu," ujarnya, dikutip YouTube DPR, Rabu (29/11/2023). 

Baca Juga : Memasuki Kampanye, Bawaslu Banyuwangi Inventarisasi Dugaan Pelanggaran

Budi pun memastikan akan memproses pelaku secara hukum. Ia mengklaim sudah memproses berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), KPU, dan para penegak hukum lainnya.

"Kita sama-sama jaga lah, yang pasti bahwa pelakunya memang sedang diidentifikasi oleh aparat penegak hukum," jelasnya. 

Budi Arie pun berharap bocornya data di KPU ini juga bisa menjadi peringatan agar menjaga sistemnya lebih baik. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pakar sekaligus Konsultan Keamanan Siber Indonesia Teguh Aprianto melalui akun Twitternya. Dalam unggahannya, Teguh mengatakan jika data pribadi calon pemilih telah bocor. 

"Belum juga pemilu dan tau hasilnya gimana tapi data pribadi kita semua yang terbaru malah udah bocor duluan," tulis Teguh dengan mengunggah bukti bahwa situs KPU telah dihack. 

Dalam foto yang dibagikan Teguh, terlihat hacker bernama Jimbo mencuri sejumlah 252.327.304 data warga Indonesia yang diambil dari situs KPU. Hacker Jimbo tersebut menjual dengan harga US$ 74 ribu atau sekitar Rp 1,2 Miliar. 

Baca Juga : Viral, Rekaman Suara Kades Juwangi Boyolali Diduga Intimidasi Warga agar Coblos PDIP 

Dalam foto tersebut juga terdapat beberapa data yang diambil oleh Jimbo. Di antaranya, NIK, NKK, nomor KTP (Pasport), nama, kode TPS, difabel, e-KTP, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, kawin, alamat, RT, RW, dan lainnya. 

Selain itu, dalam keterangan Jimbo juga dijelaskan data yang diambil termasuk data pemilih yang berada di luar negeri. Sehingga data-data di KJRI, KBRI, KRI juga termasuk dalam data yang dicuri. 

Di unggahan lainnya, Teguh juga memposting data sampel yang dibagikan oleh Jimbo. Dan hasilnya sama persis dengan data milik KPU. 

"Sungguh berguna sekali kalian @kemkominfo, @BSSN_RI dan @KPU_ID. Habis ini tinggal pura-pura investigasi biar keliatan kerja. Setiap ada kejadian kebocoran data pribadi selalu bikin investigasi setelahnya. Tapi hasil investigasinya ga pernah ada yang tau. Memang lembaga dan kementerian tak bernguna," sentil Teguh. 


Topik

Peristiwa KPU data pemilu pemilu hacker



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni