JATIMTIMES - Apel rutin dilakukan civitas Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Senin (27/11/2023). Hal ini menjadi sebuah kegiatan yang penting untuk kordinasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai.
Selain itu, apel rutin ini menjadi sarana bagi pimpinan memberikan pembinaan, arahan, dan melakukan pengawasan serta menyampaikan berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan.
Baca Juga : Dinas PUSDA Kabupaten Malang Gelar Susuk Wangan untuk Lancarkan Saluran Irigasi
Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (Kabiro AUPK) UIN Malang Dr Ahmad Hidayatullah MPd memberikan penekanan kepada para pegawai untuk menghargai waktu. Ditegaskan, menghargai waktu menjadi sebuah tanda kehidupan yang baik. "Makanya harus displin menghargai waktu," katanya.
Dalam Islam, menghargai waktu bukan menjadi hal yang baru diajarkan. Menghargai waktu menjadi salah satu hal yang diajarkan. Misalnya untuk seseorang menunaikan shalat sesuai dengan ketentuan waktunya.
Meski begitu, Ahmad melihat selama ini masih terdapat kekurangan, yakni profesionalisme untuk menghargai waktu masih kurang. Hal ini terlihat manakala terdapat kegiatan yang padat. "Hampir di beberapa aktivitas kita belum (menghargai waktu)," ungkapnya.
Selain itu, kepercayaan diri para pegawai UIN Maliki Malang, sambung Ahmad, harus lebih ditingkatkan lagi. Sebaliknya, dalam beberapa hal yang dimiliki, pegawai UIN Maliki Malang lebih unggul dibandingkan beberapa tempat yang pernah ia jumpai.
"Kelebihan yang dimiliki terkadang malah tidak muncul. Mungkin saja teman-teman ini merasa yang paling kecil, orang yang selalu diperintah, takut mungkin salah nanti dimarahi, akhirnya tidak berani berinisiatif yang kemudian percaya dirinya jadi nggak kelihatan," terangnya.
Kepercayaan diri ini, dijelaskan Ahmad,menjadi sebuah hal yang penting ketika berada di lembaga yang besar seperti UIN Maliki Malang. Kepercayaan diri akan membuat seseorang menjadi sumberdaya manusia yang unggul.
Baca Juga : Gelar Karya P2MW, Tunjukkan Kematangan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Unikama
"Menjadi lebih berani berinisiatif,berani mengambil keputusan. Tentunya berinisiatif jauh lebih baik dari pada tidak dalam kondisi tertentu," ucapnya.
Terakhir, Ahmad menegaskan agar para pegawai melakukan peningkatan terhadap kekurangan yang ada, termasuk juga tak ragu melakukan evaluasi terhadap kesalahan yang ada.
"Tapi jangan takut salah dalam kehidupan. Orang yang maju adalah orang yang berani menghadapi kesalahan dalam kehidupan. Orang yang tidak berani salah adalah orang yang tidak akan maju," pungkasnya.