JATIMTIMES - Kasus bullying kembali terjadi di Indonesia. Belakangan ini viral di media sosial narasi bullying yang terjadi pada siswa MAN 1 Medan. Narasi tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok kakak korban @anisamwl.
Dalam narasinya, Anisa menjelaskan adiknya yang menjadi siswa di MAN 1 Medan dirundung sesama siswa dan alumni sekolah tersebut. "Telah terjadi pembullyan terhadap adik saya yang bersekolah di MAN 1 Medan," tulis Anisa.
Baca Juga : ‘Jalur Neraka’ Probolinggo Makan Korban Lagi, Warga Tuntut Wali Kota Turun Tangan
Anisa menjelaskan kronologi bermula saat adiknya (korban) diculik mulai pukul 10.00 sampai pukul 18.00 waktu setempat. Mirisnya, adik Anisa diperlakukan layaknya binatang oleh sekelompok geng remaja tersebut.
"Awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore oleh salah satu komplotan yang bernama Parman. Para pembully memaksa adik saya untuk memakan lumpur, menghisap sendal, makan daun dan ranting, serta meminym air ludah mereka!!!!! Miris??!!!," tulis Anisa.
Tak berhenti di situ. Anisa juga menyebut bahwa adiknya juga dianiaya, bahkan hingga tangannya diukir menggunakan kunci panas.
"Oh tentu.Tidak sampai di situ!! Adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dan tangannya di lbakar dan diukir dengan api rokok dan kunci yang sudah dipanasi api!!!!," jelas Anisa.
Dia pun menyebut bahwa jumlah geng yang mem-bully hingga menganiaya adiknya berjumlah 20 orang. Mereka terdiri dari siswa dan alumni sekolah MAN 1 Medan. "Total pembully ada 20 orang!!," tulis Anisa.
"Mohon bantu share ya teman teman, biar tidak ada lagi anak lain di luar sana yang merasakan kekejian oleh anak yang tidlk bermoral dan anak yang sudah merusak mental adik saya!!!," pinta Anisa.
Dalam foto yang dibagikan Anisa juga tampak korban tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Terlihat punggung telapak tangan korban yang disundut menggunakan besi kunci kendaraan tertulis huruf PA.
Menurur informasi yang diterima ibu korban, Khairani Anwar, penyiksaan ini diduga terjadi lantaran anaknya menolak bergabung ke dalam geng. Geng tersebut diduga geng motor yang beranggotakan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.
Kemudian, penganiayaan ini juga diduga karena alumni maupun siswa yang tergabung ke dalam geng tak senang karena korban berteman dengan siswa SMA lainnya yang dianggap musuh pelajar MAN 1 Medan.
Baca Juga : Penjual Es Cincau Tersangka Pencabulan Anak Gemar Akses Situs Porno, Polisi Dalami Dugaan Predator Anak
Padahal, kata pembina rumah Tahfizh Quran Anwar Saadah itu, anaknya berteman dengan pelajar sekolah lain lantaran pelajar itu alumni tahfizhnya.
"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya. itulah kawan Habib. Mereka gak senang Habib berteman dengan anak SMA negeri 6,"kata Khairani Anwar, Minggu (26/11/2023).
Sebelum dugaan penculikan dan penyiksaan ini terjadi, Khairani juga menyebut anaknya sempat diancam dibunuh. Namun ada tawaran lain jika ia tak mau hal itu terjadi, yakni korban harus menjebak temannya yang berada di sekolah lain supaya datang. Tapi hal itu ditolak korban sehingga dirinyalah yang disiksa sampai memar dan luka-luka.
Kasus bullying dan penganiayaan ini pun menuai beragam sorotan dari warganet hingga viral. Banyak warganet agar mengusut tuntas dan menangkap 20 pelaku.
"Jika masih dibawah umur harusnya orangtua pelaku dihukum plis biar orangtua tuh ngedidik anaknya dengan benar enggak cuma bikin anak dan ngedidik asal-asalan," ujar @thread*****.
"Kaget banget pas stalk ig kakak nya, kirain sesama murid sana kena bully. ternyata sama mahasiswa bjir, ini mah udah termasuk penculikan. semoga pelaku dapat ganjaran nya," sambung @membas***.
"Astagfirullah, ini masuknya udah ke kekerasan ga sih, masih bocil udah punya otak kriminal," tulis @Ruas****.