JATIMTIMES - Belakangan ini nama Ismail Haniya sebagai Kepala Biro Politik Hamas tengah menjadi sorotan. Banyak cerita yang beredar tentang sosok mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina tersebut. Salah satu cerita disebutkan jika Ismail ikut terjun ke medan pertempuran, benarkah demikian?
Cerita Ismail terjun ke medan pertempuran dikutip dari akun TikTok @galeri_alesa. Dalam unggahan video tersebut, akun tersebut memposting tulisan dari seorang kolumnis yang tinggal di Depok, bernama Yons Achmad.
Baca Juga : Netanyahu Janji Pulangkan Semua Sandera Usai Hamas Bebaskan 13 Warga Israel di Genjatan Hari Pertama Gaza
Dalam penjelasannya, Yons Ahcmad mengatakan jika dirinya baru saja mengikuti kajian penuh haru. Di mana dalam kajian tersebut menceritakan tentang kisah Ismail Haniya yang disebut turun ke medan perang.
Awalnya, Yons Achmad menceritkan soal kisah penutup wajah pasukan Hamas yang tak pernah dilepaskan. "Diceritakan, bagaimana mereka selalu memakai penutup wajah saat bertempur, sesuai dengan instruksi Syech Ahmad Yasin, Sang pendiri gerakan. Menutup wajah untuk menjaga keikhlasan, tidak ujub, takabur, sombong dan tentu saja, selain itu, untuk menjaga kerahasiaan perjuangan mereka. Ada kisah menarik tentangnya," jelasnya dikutip di akun TikTok galeri_alesa, Sabtu (25/11/2023).
Lebih lanjut, Yons Ahmad menceritakan jika saat di terowongan tiba-tiba Pasukan Brigade Al-Qasam (sayap militer Hamas) dikumpulkan. Menurut cerita Yons, kala itu pasukan diminta membuka penutup wajahnya masing-masing. Sesuai instruksi, semua pasukan pun membuka penutup wajah mereka masing-masing.
"Ternyata tak semua membuka. Ada satu yang keras menolak, terus menolak. Sampai seluruh pasukan sangat penasaran. Hingga akhirnya, sang tokoh misterius itupun membuka penutup wajahnya. Semua kaget. Tokoh itu, tak lain tak bukan Ismail Haniya, Perdana Menteri Palestina, sang pemimpin Hamas," jelas Yons Ahmad.
"Semua terkejut, tak menyangka, satu dari pasukan yang sama-sama berjuang di garis depan adalah pemimpinnya sendiri, ikut berjihad di medan pertempuran. Berada di garda terdepan Pertempuran Gaza, Palestina. Akhirnya semua memeluknya dengan penuh kecintaan dan keharuan," imbuh ceritanya.
Menurut Yons Achmad, Ismail Haniya adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya. Ia juga menyebutkan jika Ismail Haniya hafal Al Quran 30 juz.
"Pemimpin dengan perut lapar karena mendahulukan rakyatnya. Tidur dengan alas tikar dan selalu berpatroli setiap malam untuk memastikan keamanan rakyatnya," jelas Yons Achmad.
Dalam tulisannya, Yons Achmad juga menyebutkan, bahwa Ismail Haniya menjual hartanya, termasuk perabotan rumahnya untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya. Momen itu terjadi disebut saat Hamas bangkrut karena serangan Israel.
Baca Juga : Kejam, Israel Maksimalkan Serangan Sebelum Gencatan Senjata
Penelusuran JatimTIMES, belum ada kabar resmi dari media yang berafiliasi dengan Hamas, yang menerbitkan berita bahwa Ismail Haniya terjun dalam pertempuran melawan pasukan Israel.
Melansir laporan Reuters yang diterbitkan Kamis (23/11/2023), Ismail Haniya, pemimpin Hamas kini bermarkas di Qatar, artinya tidak tinggal di Gaza. Oleh karenanya, kecil kemungkinan jika Haniya turut berperang bersama pasukan Brigade Izzuddin Al-Qasam di Gaza.
Menurut Pengamat politik Timur Tengah di LIPI Nostalgiawan Wahyudhi, Ismail Haniya bukan tipikal pemimpin Hamas yang suka berperang. Haniya adalah pemimpin yang mengedepankan lobi dan diplomasi.
"Kepemimpinan Haniya, mendukung Abbas (Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari Faksi Fatah), lebih akomodatif. Berbeda dengan kepemimpinan Hamas sebelumnya," kata Nostalgiawan, masih melansir Reuters.
Meski begitu, Haniya telah menjadi pemimpin senior Hamas selama lebih dari 20 tahun. Haniya juga dikenal sebagai salah satu tokoh ternama Hamas, hingga pernah masuk dalam daftar teroris global ketika Donald Trump masih menjadi presiden Amerika Serikat.