JATIMTIMES - Kepolisian Resort Blitar Kota telah menetapkan seorang pria bernama Suprio Handono (SH) alias Nuhan sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan terhadap Fitriana, seorang wanita asal Sulawesi Tenggara yang jasadnya ditemukan terkubur di rumah mereka di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengungkapkan bahwa setelah serangkaian penyelidikan intensif, terkumpul dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan SH sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Baca Juga : Viral Polisi Tak Tanggapi Laporan KDRT Warga, Berujung Disanksi
"Ditetapkan sebagai tersangka kepada SH yang juga pemilik rumah lama sebagai tersangka pembunuhan saudari Fitriani, istrinya sendiri," ujar Samsul, Jumat (24/11/2023).
Motif pasti dari pembunuhan ini masih belum terungkap sepenuhnya oleh pihak kepolisian. Namun, melalui hasil penyelidikan, terungkap bahwa sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Fitriana telah beberapa kali meminta cerai kepada Nuhan.
Konflik pernikahan mereka semakin meruncing setelah Fitriana terlibat dalam hubungan dengan seorang pria dari Kediri. Keputusannya untuk meninggalkan Nuhan beserta dua anak mereka menjadi puncak dari konflik rumah tangga yang memuncak.
Semua bermula dari usaha mereka bersama dalam sebuah kopi karaoke di Desa Sidorejo. Usaha tersebut seolah menjadi akhir kehidupan Fitriana yang terlibat dengan pria lain dan kemudian meninggalkan Nuhan.
Meskipun telah berpisah, Fitriana masih terlihat beberapa kali mendatangi rumah Nuhan. Bahkan 2021 lalu yang akhirnya berujung pada kepergiannya yang misterius setelah tak kembali dari kunjungannya.
Pria idaman Fitriana datang ke rumah Nuhan untuk mengembalikan uang sebesar Rp. 5 juta yang sebelumnya diminta untuk membawa Fitriana ke Kediri. Namun, Nuhan membantah mengetahui keberadaan Fitriana. Saat kecurigaan warga semakin memuncak dan keberadaan Fitriana tak terjawab, Nuhan selalu bersikeras bahwa istrinya telah pergi dengan pria lain.
Namun, perlahan kebenaran terungkap. Melalui serangkaian investigasi yang intensif, kepolisian berhasil mengungkap bahwa Nuhan adalah pelaku pembunuhan terhadap Fitriana. Lebih tragis lagi, ia bahkan melakukan perbuatan keji mengubur dan mengecor jasad istrinya sendiri.
Konflik rumah tangga yang dimulai dari usaha kopi karaoke tersebut menemui akhir yang tragis. Meski begitu, keberadaan Fitriana yang hilang akhirnya terungkap melalui investigasi yang teliti dari pihak berwajib. Keberanian tetangga dan warga sekitar yang mempertanyakan keberadaan Fitriana, menjadi langkah awal pengungkapan kasus yang tragis ini.
Baca Juga : Satlantas Polres Tulungagung Peduli Keselamatan Pengendara di Perlintasan Kereta Api, Imbau 'Berteman"
Sebelum kerangka Fitriana ditemukan terkubur di salah satu kamar, rumah itu telah dijual SH kepada kakaknya Domirotun. Bagio kakak ipar SH mengatakan, dua bulan usai dijual dengan harga Rp 105 juta, Domirotun pemilik baru hendak merenovasi rumah. Domirotun meminta tolong saudaranya Roikan membantu merenovasi rumah.
Roikan menaruh curiga dengan kondisi lantai salah satu kamar yang dikunci gembok oleh SH lalu membongkarnya. Sebelumnya, SH mengaku kepada keluarganya bahwa kamar itu digembok untuk mengubur benda pusaka berupa keris.
"Awalnya tidak ada kecurigaan. Justru yang menaruh kecurigaan itu kakaknya sendiri namanya Roikan. Karena curiga dengan lantai baru itu akhirnya dibongkar," kata Bagio.
Dia menjelaskan, sempat membantu Roikan membongkar lantai tersebut. Awalnya tidak ditemukan apapun hanya tumpukan berlapis batu bata dan bata merah. Hingga akhirnya di bawah tumpukan batu bata dan bata merah itu ditemukan rambut manusia.
"Awalnya itu rambut setelah itu baru kelihatan tulang manusia dan terlihat tengkorak kepala manusia. Dalamnya saya ukur hanya sekitar 1 meter," tutur Bagio.
Kata dia, posisi kerangka saat ditemukan seperti sedang jongkok. Setelah digali lebih jauh oleh polisi, ditemukan pula perhiasan berupa anting. "Waktu saya angkat dari dada masih ada kulit kering namun bagian belakang sudah hancur. Di dalam situ terus ditemukan anting dan pakaian kaos berwarna putih," pungkas Bagio.